Jangan salah paham menganggapi judul tersebut lantas langsung berkomentar bahwa kiamat sudah dekat tanpa membaca artikelnya secara utuh.
Ini memang benar-benar terjadi. Di Timur Tengah. Tepatnya Arab Saudi.
Namun bunganya bukan bunga yang seperti anda bayangkan. Bunganya besar, bahkan bisa jadi yang terbesar. Bunga kapitalisme.
Yang menanam bunganya: Kerajaan Arab Saudi.
Bunga yang ditanam: Aramco.
Siapapun yang menanam bunga pastilah berharap pekarangan dan rumahnya lebih indah. Termasuk Arab Saudi. Pekarangannya rencana dibuat lebih indah lagi. Desain pekarangannya dinamai Visi 2030.
Saya jadi suka ketika sebuah negara menentukan visi dengan sangat ambisius dan berapi-api. Semua impian dituangkan dalam semangat bekerja meraih mimpi. Fokus dan frontal, tanpa menghiraukan hal sepele yang membuat terlena.
Sebagai contoh, Tiongkok menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia karena memang benar-benar fokus dalam setiap langkah menggapai impiannya. Tak ada negara yang ditakdirkan "tiba-tiba kaya".
Dan Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) bertekad membawa Saudi, dengan sungguh-sungguh pula, meraih visi masa depan tersebut. Sebuah visi memukau, bagi sebuah negara yang oleh investor dan pihak asing dianggap kolot dan kaku.
Indonesia harus meniru kesungguhan banyak negara maju untuk menggapai impiannya.
Kita kembali lagi kepada bunga yang diidamkan banyak orang. Aramco. Perusahaan minyak milik Kerajaan Saudi.