Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Yuyun, Keselamatan Anak Dipertanyakan - #HPN

4 Mei 2016   10:18 Diperbarui: 4 Mei 2016   10:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejahatan anak, anak melakukan kejahatan, tidak jauh dari yang ia amati atas kejahatan yang ada dari para dewasa.

ketika KPAI meminta agar menjadikan Indonesia DARURAT KEJAHATAN ANAK, itu bukan untuk dibaca NGACO, dibaca BIAS, diPOLITISIR, diCITRAkan, atau dicari KAMBING HITAM.

Artinya, darurat yang dideklairkan itu bagian yang tak terpisahkan dari SALAH ASUH yang terus dibudayakan atas negeri ini.

Artinya, patut dipertanyakan, di Nyalakan Pelita, Menerangi Cita-Cita, nantinya hanya JARGON belaka. Apalagi jika salah asuh itu harus disembunyikan karena sebab rendah nilai.

Artinya, tanpa terasa, adegan sebagian besar anak negeri ini terlalu terkontaminasi DOLANAN-DOLANAN. Dolanan jatah, dolanan rencana, dolanan opini, dolanan idealisme, dolanan hukum aturan dan norma, dan DOLANAN TUHAN. 

Anehnya, sebagian besar elemen bangsa ini sangat menikmati dolanan itu. Maka tidak aneh, jika dengan gagahnya, ruh proses meraih kepahlawanan pun dijadikan dolanan juga.

Nyalakan Api, Menerangi Cita-Cita, harus dipertanyakan juga tentang keberadaan keselamatan anak Indonesia. Keselamatan hidup, kehidupan, dan penghidupannya, kini dan nanti. 

Bagi yang bijak, KESELAMATAN itu bermakna luas, tidak hanya menyentuh raga-raga, tetapi juga jiwa-jiwa, hati dan sanubari. Agar teduh negeri ini, jernih negeri ini, ternaungi ridho dan berkah Illahi.

Salam Indonesia jernih, teduh, dan religius.
Semoga bermanfaat.

kertonegoro, 4 Mei 2016
Salam,

Akhmad Fauzi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun