Jika untuk sebuah kebenaran tidak ada istilah SARA, selama langkah untuk kebenaran itu berada pada koridor aturan, norma, etika, nuansa budaya, masyarakat, negara, dan agama.
Omong kosong itu julukan SARA jadinya.
Artinya, Bukan karena Zaskia Gotik itu muslim sehingga saya pernah menulis pembelaan atas guyonan Pancasilanya. Dan bukan karena Aceng, Acong, Robert atau siapapun juga yang (mungkin) non muslim, sehingga saya harus melawannya.
Karena nyatanya, saya juga pernah mengajak bangsa ini untuk "Jangan Salahkan Sonya", dalam bentuk puis. Padahal saya tidak tahu dan tidak perlu tahu apa agamanya, adek Sonya ini.
Jangan budayakan lelena hipokrasi.
Kini semakin terkuak, yang haq adalah haq, yang bathil tetaplah bathil. Jangan menguras energi dengan membolak-balikkan fakta sunatullah ini. Akan luluh lantak jiwa-jiwa yang ada.
Salam Indonesia jernih, teduh, dan religius.
 Semoga bermanfaat.
Â
Kertonegoro, 11 April 2016
 Salam,
Akhmad Fauzi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H