Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilang Diri 

10 Januari 2016   15:19 Diperbarui: 10 Januari 2016   15:19 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 


(Puisi akhmad fauzi)

... 
Jiwa-jiwa yang terlahir dari dinamika sundul marwah 
Merangkak menelusuri topeng-topeng berserakan 
Dari suatu peradaban tanpa judul kebenaran 
Mengendus batas-batas nilai laguna masa

Telusur jiwa anak manusia itu telah menciptakan labirin 
Tak lagi bertepi, pintu setebal gelisah 
Menggurita mengacak-acak 
Menggonggong menendang-nendang 
Hamil ibu tua meronta, memanggil siapa sang ayah 
Janin-janin menggelepar, hilang plasenta sayang

Diri semakin sunyi 
Detak jaman menuduh masa silam 
Yang hancur berkeping ditelan kebencian

Hilang Diri hilang angka-angka 
Hilang angka-angka hilang gairah 
Hilang gairah hilang bentuk rupa 
Hilang pula nilai rasa
Hilang ibu yang menyusui 
Hilang para kasih sayang 
Hilang tanpa merasa kehilangan

Hilang Diri hilang peradaban 
Bertumbuh satwa akhir jaman 
Berkeliar kelindan

 

Kertonegoro, 10 Januari 2016 
Salam,

Akhmad Fauzi

 

Ilustrasi : www.tahupedia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun