Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lapor Lagi, Pak Presiden, Jokowi

20 September 2015   09:59 Diperbarui: 20 September 2015   11:11 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 
 

Gambar dan keterangan di link media online ini benar apa tidak, ya pak Jokowi, Presiden. Jika benar, kok tega amat sich Pak? Ini linknya : http://suaranasional.com/2015/09/19/astaghfirullah-para-pejabat-di-era-jokowi-sosialisasi-manfaat-miras/

Saya guru, pak Presiden. Sudah ratusan kali dipusingkan dengan ulah siswa yang menenggak miras ini. Anak yang doyan miras, fokus pada pelajaran payah bener, pak Jokowi. Etika dan motivasi berkreasi rendah buanget!

Eh, lha kok saya malah dapat link info semacam ini. Ngak sampai tiga tahun saja, jebol ini moralitas masyarakat. Masak ya itu salah satu target kerja selama Bapak memimpin negeri ini. Ndak kan? Kan mboten toh, Bapak? alhamdulillah...

Please pak Presiden, mari bahu membahu dengan saya, dan guru lainnya untuk menjaga norma, nilai-nilai adat, budaya, dan agama yang ada di negeri ini. Mari, Pak...?!

Sekalian saya sertakan info terbaru tentang dampak kabut asap dari E100. Yah, berharap menjadi hikmah agar jangan banyaklah yang suka bakar-bakar niat, hasrat, isme, kontrofersi, sandiwara, yang itu justru mengganggu nafas hidup dan kehidupan bangsa ini.

‪#‎SSInfo‬: Kondisi langit di Pekanbaru, Riau yang diselimuti asap tebal. Info dan foto kiriman Edwin Yoenara via e100, asap karena kebakaran hutan ini mengganggu arus lalu lintas, sehingga saat siang pun, kendaraan harus menyalakan lampu untuk penerangan.

Seperti diketahui, empat kabupaten/kota di Riau termasuk Pekanbaru diselimuti kabut asap tebal dengan jarak pandang berkisar antara 400 meter hingga 800 meter sejak beberapa waktu lalu. BMKG Stasiun Pekanbaru memantau, terdapat 134 titik panas yang tersebar di 11 kabupaten dan kota se-Riau. (odp-hm)

 

Pak Jokowi, Presidenku, itu laporan saya
Semoga berkenan ya Pak.

 

Selamat week end, Bapak

 

Kertonegoro, 20 September 2015
Salam,

Akhmad Fauzi

 

Ilustrasi : infobdg.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun