Â
Â
Gambar dan keterangan di link media online ini benar apa tidak, ya pak Jokowi, Presiden. Jika benar, kok tega amat sich Pak? Ini linknya :Â http://suaranasional.com/2015/09/19/astaghfirullah-para-pejabat-di-era-jokowi-sosialisasi-manfaat-miras/
Saya guru, pak Presiden. Sudah ratusan kali dipusingkan dengan ulah siswa yang menenggak miras ini. Anak yang doyan miras, fokus pada pelajaran payah bener, pak Jokowi. Etika dan motivasi berkreasi rendah buanget!
Eh, lha kok saya malah dapat link info semacam ini. Ngak sampai tiga tahun saja, jebol ini moralitas masyarakat. Masak ya itu salah satu target kerja selama Bapak memimpin negeri ini. Ndak kan? Kan mboten toh, Bapak? alhamdulillah...
Please pak Presiden, mari bahu membahu dengan saya, dan guru lainnya untuk menjaga norma, nilai-nilai adat, budaya, dan agama yang ada di negeri ini. Mari, Pak...?!
Sekalian saya sertakan info terbaru tentang dampak kabut asap dari E100. Yah, berharap menjadi hikmah agar jangan banyaklah yang suka bakar-bakar niat, hasrat, isme, kontrofersi, sandiwara, yang itu justru mengganggu nafas hidup dan kehidupan bangsa ini.
‪#‎SSInfo‬: Kondisi langit di Pekanbaru, Riau yang diselimuti asap tebal. Info dan foto kiriman Edwin Yoenara via e100, asap karena kebakaran hutan ini mengganggu arus lalu lintas, sehingga saat siang pun, kendaraan harus menyalakan lampu untuk penerangan.
Seperti diketahui, empat kabupaten/kota di Riau termasuk Pekanbaru diselimuti kabut asap tebal dengan jarak pandang berkisar antara 400 meter hingga 800 meter sejak beberapa waktu lalu. BMKG Stasiun Pekanbaru memantau, terdapat 134 titik panas yang tersebar di 11 kabupaten dan kota se-Riau. (odp-hm)
Â
Pak Jokowi, Presidenku, itu laporan saya
Semoga berkenan ya Pak.
Â
Selamat week end, Bapak
Â
Kertonegoro, 20 September 2015
Salam,
Akhmad Fauzi
Â
Ilustrasi : infobdg.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H