(puisi akhmad fauzi)
Bersama teduh jiwa, bak bermain
di taman bestari purnama hakiki
Meliuk dengan kata melapang neka makna
Kokoh berdiri ditengah samudera cerca
Bersembunyi kala membagi
Beringas menancapkan idea, sembur persepsi
beradu dalam laga wacana buana
Jiwa teduh berlari ingin meninggalka ego diri
Jiwa teduh memuja sesama bersama air mata
Memucat masa, tersipu retorika hampa
Bunga-bunga kasih berkilau di antara geligi
Sapa hati
Aku kah itu, atau kita?
Mungkin mereka
Atau mungkin tidak ada!
Kertonegoro, 13 Mei 2016
Salam,
Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif
Ilustrasi : Menatap Jiwa-Jiwa Teduh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H