Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jangan salahkan Jika Harus Membunuh (2)

8 Mei 2015   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(puisi akhmad fauzi)

Jangan menghilang
Walau terasa ada titik-titik jiwa yang ingin dihilangkan

Hasrat menatap tua masa, bukanlah selingkung kebenaran
Justru menohok keinginan untuk mengidam tua sempurna jiwa
Akan ranum rasa cerita

Putri istana, manja dengan hitungan
Melatih nafas lewat nilai rerupa
Menangis, bukan atas luka hati

Tidak ada yang tepat, ketika praduga coba di ungkap
Menjelajah latar praduga itulah, ketepatan yang harus diungkap
Maka, ketika bopeng keriput nista terbeber sepanjang sejarah
Pantas tersyukuri,
Karena bukan putri dalam istana yang harus ada berdiri

Tetapi,
Jasad sempurna yang berdarah-darah
Bergincukan linang getar hati
Tegak wibawa, membawa aurora pasrah

Tragis, jika harus luka
Karena hati tidak pernah di didik untuk meluka

Maka,
Jangan salahkan jika harus membunuh, segala sebab
Gincu berwarna yang hanya bisa menghibur sebuah sandiwara

Kertonegoro, 8 Mei 2015
Salam,

Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun