Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

A Ba Ta Tsa, Jalan Surga

12 April 2015   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(puisi akhmad fauzi)

A ba ta tsa
Jalan menuju surga
Lempang lengang tanpa bekas tapak siapa
Ja ha ho kha
Jalan neraka bejibun jumlah
Saling bersimpangan nisbi sapa

Dal zdal ro ja
Terjal menukik sering diubah arah
Arah Surga hati, titisan jiwa murni
Terbelah, mudah tergoda

Sin syin sod dho
Menangis batin menatap ridho
tho' dlo' ‘Ain
Gein
Fa’ kof kaf
Lam
Warna batin bersulam-sulam

Mim nun wau ha lamalif hamzah
Kurang satu langkah

Ya’
Pintu surge terbentang dalam kepastian
Lewat rangkaian a ba ta tsa dalam firmanNya
Melewati kabut malam
Menggaung aurora alam
Menghujam pucuk-pucuk dedaunan
Tertulis dalam lontar kehidupan
Melekat seindah rangkaian maknanya

Alam bertekuk
Ingin pula memasuki
Kala turut menjiwai makna
Tata hikmah a ba ta tsa kalimah
Syahadah hati
Surgawi
.....

Kertonegoro, 12 April 2015
Salam,

Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif

Ilustrasi : fiksi.kompasiana.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun