(puisi akhmad fauzi)
Jangan pernah bangga dengan sebutan wanita
Ada kemarahan masa di sana!
Pengelabuan makna yang pernah bernilai tinggi
Gerusan makna yang berpijak pada aksara berubah
Perempuan, goresan pena hati sejarah
Yang dititipkan pada ketajaman mata hati pujangga
Habis dipersembahkan untuk menyapa para peresah
Pujangga yang senyap suara, lebat dengan siratan maruah
Perempuan
Sebait harokah, linang nuansa puja
Para empu yang membisu kala menatap gemulai jejak hawa
Bertekuk dalam kerling bisa hati nan berbunga juwita sastra pesona
Mati rasa bisikan jiwa dalam kontemplasi berjuta waktu selaksa sudut senja
Raib perempuan
Kala goyah karakter jiwa
Lunglai hati ragu tatap sublimitas hawa
Maka,
Musnah para empu
Kala seluruh aksara terpasrah di nama
Sinar sejarah akan meredup seiring lupa empu-nya
Maka,
Menangis pujangga
Kala tuntas menitipkan yang terucap
Pada separuh cerita hidup buana wangsa cinta
Kertonegoro, 13 April 2015
Salam,
Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif
Ilustrasi : www.anneahira.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H