(puisi akhmad fauzi)
//fase tengah masa//
Aurora bertabur bunga jiwa
Wajah berawan menahan rasa
Utopia sahara impian
Gersang menyimpan beban
Tanpa kata tanpa luka
Kisah itu ada, luruh bermakna
Tanpa apapun tanpa jeda
Menjadi halimun berlingkar-lingkar rona
Tunduk rapuh
Sayu, membiru haru
Senyap, tertimbun daun layu
-----
// fase awal dan ahir//
Utopi belahan jiwa tak akan pernah terjebak dalam lubang maya
Kesehatian tatap menjadi batas abadi lumuran rasa
Terus bergumul di busa keindahan masa
Dzikir panjang kemajemukan duga
Andai terhalang sekat
Rapuh jiwa akan tetap melukis kisah di dinding kenang
Andai ada pembalikan visi
Rinai malam tak mampu memusnahkan kosmis kesejatian
Andai bintang jatuh, dan menindih jerami kata
Di antara-patahan jerami itu akan tumbuh potongan-potongan visual
Dari luasnya ketuntasan hati membaca tabir kepastian di redupnya keinginan
Andai tercabut pori-pori hasrat untuk membelai
Sehelai rambut di senyum tipis itu akan tetap bersenandung rindu
Andai kata terbebas dari derai rasa
Ada langit biru yang ingin mencatat dalam bahasa dewa
Andai menghilang
Jejak ilusi meledakkan hampa ruang
Andai diakhiri
Kematian bukanlah mati!
Utopia, serabut hati
Terus merayap di dirgantara masa
.....
Kertonegoro, 7 April 2015
Salam,
Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif
Ilustrasi : www.imdb.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H