(puisi akhmad fauzi)
Seribu wajah, tertampakkan rupa
kala hidup dalam genggaman
Ketika senyum adalah tepukan
Atau janji serupa keyakinan
Kuasa dalam ayunan
Badai akan hadir hanya dengan tiupan lirih
Kilat menyambar cukup dengan bisikan hambar
Prasasti terbangun dari tonggak-tonggak gelak tawa
Sejahtera, cukup dengan beberapa rangkai kata-kata
Sulut wibawa lewat jejalan rayu cerita haru ironi masa lalu
Seribu wajah
Piranti lipstik singgasana
Bersolek untuk menajamkan bisa
Seribu wajah, sejuta cara
Menapak senyap di ruang gelap
Menorehkan kelabu dalam dinding bisu
Kertonegoro, 17 April 2015
Ilustrasi : meditya-wasesa.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H