Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

“Saatnya Berpesta”, Celoteh Burung Nazar

4 Maret 2015   05:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14253969051144871333

Mati kau!
Aku intip dari balik awan
Setinggi bau busuk yang tertutupi
Bangkai pembiasaan yang dianggap ilusi

Angin kematian telah menyentuh ranting-ranting takdir
Di pucuk rentan kegigigihan menjaga wibawa amanah
Berhembus semakin kencang
Berdiri bulu roma kesalahan

Yang senyap dari hidung manusia
Yang lenyap dari mata hati norma
Yang hinggap bersama hati gundah

Kepak sayapku akan menjadi do’a
Untuk mempercepat bangkai-bangkai bergelimpangan
Amis, tanpa perlu penyedap rasa
Harum, jika di tatap dengan amarah

Mata hati kebenaran anak negeri telah aku curi
Ketika wibawa terselip di antara ketiak berselaput dosa
Etika telah aku kebiri
Untuk aku ganti poles pesona

Benci telah aku hujamkan
Bersama balas dendam
Lewat tikaman-menikam

Kini saatnya berpesta
Mengendus aroma jasad-jasad yang dihimpit beban sejarah,
Dan gelap mata

Kini saatnya mencicipi daging dinasti
Agar terus selalu menjadi uji coba saling bela diri

Pesta pora atas tergeletaknya pemilik hati
Yang selalu bersembunyi
Diantara benar salah

“Saatnya berpesta, mengkuliti wajah bangsa…”
Celoteh burung Nazar, tengadah do’a menimbun asa
Dari balik kaca benggala!

Kertonegoro, 3 Maret 2015

Ilustrasi : henrinurcahyo.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun