bergelayut seutuhnya makna hati memakan rindu
Yang kini Engkau tinggal, rindu dan do'a-doa
merayap sesunyi yang bisa dirasa
Tanpa ampun, tanpa ada yang membela
Kemana titik pusaran itu!
Sebaiknyakah tidak harus bertemu
Jalan dan persimpangan tertutup rapat
Tidak mampu lagi termaknai walau oleh bisikan hati
Apalagi, kini, pusaran itu menelan cerita yang pernah terjadi
Kertonegoro, 4 Maret 2014
Gambar dari : sauskecap.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H