Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Diingatkan Siswa, Tentang Valentine!

16 Februari 2015   02:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:07 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Serial Valentine’s Day 3)

Seminggu sebelum tanggal 14 Februari tahun ini, memang sudah terancang dalam benak untuk menulis sekadarnya tentang Valentine. Niatan cukup kuat untuk menggiring (siswa utamanya) dan pembaca @Berangkat Hati ... (sebuah laman yang saya kelola di https://www.facebook.com/bermututigaputri) dalam mensikapi hari kasih sayang ini. Sebagai bentuk kepedulian seorang pendidik untuk memberikan sedikit yang diketahui tentang valentine dan seterusnya. Istilah sekarang adalah berbagi pemahaman.

14240037551889845708
14240037551889845708

(Ini laman tambahan fb saya, berikut jangkauan pembaca)

Ketika dua tulisan yang sederhana terupload (Serial Valentine’s Day 1-2), saya telusur beberapa akun siswa. Saya menemukan satu postingan yang cukup menarik, baik dari sisi nilai pendidikan maupun dari sisi kekritisan. Saya baca berulang-ulang, kemudian saya coba googling literatur, ternyata benar. Wah, jeli siswa saya ini.

Saya diingatkan siswa. Postingan itu seakan tertuju benar ke saya. Maka sangat layak jika saya harus menjadikannya tema akhir dari serial tulisan saya tentang valentine. Semakin bangga diri ini, ternyata siswa sekarang cukup kreatif dan jeli dalam bersikap. Mereka pun meluas pemahamannya dalam membaca sebuah fenomena. Yah, untunglah saya telah berusaha untuk bergerak dengan dua tulisan itu. Jika tidak, betapa malunya saya sebagai pendidik, sebagai guru mereka.

14240049281313747722
14240049281313747722

(postingan dari fb murid saya)

Syukurlah, valentine telah berlalu. Lebih bersyukur lagi kontroversi akan keberadaan valentine ini, di dunia maya, tidak sehebat setahun yang lalu. Begitupun dengan ekses dari peringatan hari kasih sayang ini. Bahkan prestasi terbaik ditorehkan oleh Surabaya karena mampu mengendus adanya “paket aneh” dalam bingkisan valentine tahun ini. Lebih bersyukur lagi (siswa saya utamanya) lebih dewasa dalam bersikap. Sampai tulisan ini dibuat belum ada informasi tentang hal yang kurang baik dari siswa saya, kecuali ada sebagian siswa yang ramai-ramai ke sebuah tempat wisata. Yah, ramai-ramai biasa tanpa ada embel-embel yang tidak biasa.

Sekarang yang dibutuhkan adalah memelihara kasih sayang itu. Kasih sayang terhadap diri sendiri, terhadap keluarga, terhadap sesama, terhadap nusa dan bangsa, pun pula terhadap hukum dan norma yang ada. Jangan pernah bersembunyi di balik kasih sayang itu, terlalu banyak korban atas pembelokkannya.

* Terima kasih untuk mbak @Ananda Febrina

Link fb : https://www.facebook.com/ananda.febrina.3?fref=ts

Kertonegoro, 14 Februari 2015

Ilustrasi : arsip pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun