Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Mengigau: Cinta dan Kecantikan

26 Februari 2015   03:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta berada dalam keluasan wajah
Cantik, kesatuan pandang untuk terbaca rasa
Cantik dan cinta, dua wilayah yang tidak pernah sama asal usulnya

Dalam kamus bahasa rasa, ketika cinta ditinggal
Cantik gusar berdandan menatap wajah nyata
Dalam bahasa rasa pula, cantik tinggal kerangka
Karena cinta tersungkur tanpa makna

Dalam bahasa jiwa, meninggalkan cinta segaris dengan melenyapkan kecantikan
Pelecehan akan sebab untuk merubah akibat
Hanya kekerdilan jiwa yang membuta liar membiarkan cinta

Dalam bahasa emosi, cantik sering ditinggal sendiri
Terpejam mata rasa, berkelindan nafsu semata

Tetapi dalam bahasa hati, cantik hanyalah obsesi
Hati yang riuh berbicara, berlari menggenggam erat cinta
Kering janji, elok nuansa diri, luruh lirik pesona, dan segar getar asmara

Ketika hati dibunuh untuk memuntahkan semuanya,
Menjerit yang telah tertitipkan!
Benih dari sebuah kenyataan
Timbun-menimbun dalam beban sejarah
Berontak bisik jiwa
Meronta nilai rasa
Lumpuh kecantikan yang dipuja

Cantik dan cinta
Dua kecantikan yang sama
Sama-sama menggambar hati yang dipunya

Ketika cinta tenggelam dalam kecantikan
Butuh waktu untuk memastikan kemurnian cinta

Ketika cantik melumuri cinta
Tinggal tunggu waktu untuk musnah

Ketika keduanya berpisah
Akan lahir kerinduan rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun