Cinta berada dalam keluasan wajah
Cantik, kesatuan pandang untuk terbaca rasa
Cantik dan cinta, dua wilayah yang tidak pernah sama asal usulnya
Dalam kamus bahasa rasa, ketika cinta ditinggal
Cantik gusar berdandan menatap wajah nyata
Dalam bahasa rasa pula, cantik tinggal kerangka
Karena cinta tersungkur tanpa makna
Dalam bahasa jiwa, meninggalkan cinta segaris dengan melenyapkan kecantikan
Pelecehan akan sebab untuk merubah akibat
Hanya kekerdilan jiwa yang membuta liar membiarkan cinta
Dalam bahasa emosi, cantik sering ditinggal sendiri
Terpejam mata rasa, berkelindan nafsu semata
Tetapi dalam bahasa hati, cantik hanyalah obsesi
Hati yang riuh berbicara, berlari menggenggam erat cinta
Kering janji, elok nuansa diri, luruh lirik pesona, dan segar getar asmara
Ketika hati dibunuh untuk memuntahkan semuanya,
Menjerit yang telah tertitipkan!
Benih dari sebuah kenyataan
Timbun-menimbun dalam beban sejarah
Berontak bisik jiwa
Meronta nilai rasa
Lumpuh kecantikan yang dipuja
Cantik dan cinta
Dua kecantikan yang sama
Sama-sama menggambar hati yang dipunya
Ketika cinta tenggelam dalam kecantikan
Butuh waktu untuk memastikan kemurnian cinta
Ketika cantik melumuri cinta
Tinggal tunggu waktu untuk musnah
Ketika keduanya berpisah
Akan lahir kerinduan rasa