Mohon tunggu...
Umi Fadilah
Umi Fadilah Mohon Tunggu... Penulis - Social Media Spesialist

Penulis bernama Umi Fadilah yang merupakan perempuan kelahiran Banjarnegara. Kini, Umi Fadilah merupakan seorang penggiat literasi yang telah memiliki beberapa karya. Novelis yang telah memiliki dua buku solo ini juga aktif menulis sinopsis FTV di Starvision. Dua bukunya yang sudah terbit berjudul, Suara di Ujung Pena dan Between Love and Ideals. Selain penulis, Umi juga seorang social media specialist di sebuah perusahaan IoT Indonesia dan marketer resmi di Penerbit Kertasentuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menghindari Risiko Banjir dan Kekeringan: Peran Penting Pemantauan Tinggi Muka Air di Perkebunan

17 Januari 2025   15:08 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim yang semakin nyata di seluruh dunia telah meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kehidupan masyarakat umum, tetapi juga memengaruhi sektor agrikultur, termasuk perkebunan. Dalam konteks ini, pemantauan tinggi muka air menjadi langkah strategis untuk mengurangi risiko dan dampak dari dua ancaman utama tersebut.

Mengapa Pemantauan Tinggi Muka Air Penting?

Pemantauan tinggi muka air adalah proses pengukuran dan analisis ketinggian air di saluran irigasi, waduk, atau sumber air lainnya. Data yang dihasilkan memberikan informasi penting untuk membantu pengelola perkebunan mengambil keputusan yang tepat terkait pengelolaan air. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemantauan ini sangat penting:

  1. Mencegah Banjir
    Banjir dapat terjadi akibat tingginya curah hujan atau buruknya sistem drainase di area perkebunan. Dengan pemantauan tinggi muka air, pengelola dapat mengetahui potensi kenaikan air secara real-time dan mengambil langkah preventif seperti memperbaiki saluran air atau membuka pintu air sebelum ketinggian mencapai level berbahaya.

  2. Mengatasi Kekeringan
    Di sisi lain, kekeringan sering kali disebabkan oleh minimnya pasokan air selama musim kemarau. Data tinggi muka air dapat membantu pengelola mengatur distribusi air secara efisien sehingga kebutuhan tanaman tetap terpenuhi tanpa membahayakan cadangan air.

  3. Optimasi Irigasi
    Sistem irigasi yang baik adalah kunci keberhasilan perkebunan. Dengan memantau tinggi muka air, pengelola dapat mengoptimalkan jadwal irigasi untuk memastikan tanaman mendapatkan air yang cukup tanpa pemborosan.

Dampak Positif bagi Perkebunan

Pemantauan tinggi muka air tidak hanya membantu menghindari risiko banjir dan kekeringan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas dan keberlanjutan perkebunan.

1. Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Tanaman memerlukan pasokan air yang konsisten untuk tumbuh dengan baik. Ketika ketersediaan air dapat dikontrol dengan baik, risiko stres air pada tanaman dapat diminimalkan, sehingga hasil panen lebih optimal.

2. Efisiensi Biaya Operasional

Dengan data yang akurat, pengelola perkebunan dapat mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak perlu, seperti air, tenaga kerja, dan bahan bakar untuk pompa air. Hal ini berdampak langsung pada efisiensi biaya operasional.

3. Mendukung Keberlanjutan Lingkungan

Pengelolaan air yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan seperti erosi tanah atau degradasi kualitas air. Dengan demikian, pemantauan tinggi muka air juga berkontribusi pada pelestarian ekosistem di sekitar perkebunan.

Teknologi dalam Pemantauan Tinggi Muka Air

Perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai solusi canggih untuk memantau tinggi muka air. Beberapa perangkat modern yang dapat digunakan antara lain:

  1. Automatic Water Level Recorder (AWLR)
    AWLR ini mampu mengukur tinggi muka air secara otomatis dan mengirimkan data secara real-time melalui jaringan internet. Data tersebut dapat diakses kapan saja melalui perangkat komputer atau ponsel pintar.

  2. Sensor Ultrasonik
    Sensor ini menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi ketinggian air. Teknologi ini sangat efektif karena memiliki akurasi tinggi dan dapat digunakan di berbagai kondisi lingkungan.

  3. Sistem Pemantauan Berbasis IoT
    Internet of Things (IoT) memungkinkan berbagai perangkat untuk saling terhubung dan berbagi data. Dalam konteks pemantauan tinggi muka air, IoT dapat mengintegrasikan data dari berbagai sensor dan memberikan analisis yang lebih komprehensif.

Studi Kasus: Implementasi di Perkebunan Kelapa Sawit

Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu sektor yang sangat bergantung pada ketersediaan air. Di Indonesia, beberapa perkebunan telah mengadopsi teknologi pemantauan tinggi muka air untuk mengelola sumber daya air mereka.

Misalnya, sebuah perkebunan di Kalimantan Tengah menggunakan AWLR untuk memantau tinggi muka air di saluran irigasi utama. Data yang dihasilkan membantu pengelola menentukan waktu yang tepat untuk membuka dan menutup pintu air. Hasilnya, risiko banjir di musim hujan dapat diminimalkan, sementara kekeringan di musim kemarau berhasil diatasi.

Selain itu, data yang dikumpulkan juga digunakan untuk menyusun laporan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah terkait pengelolaan sumber daya air. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya melindungi produktivitas mereka tetapi juga memastikan operasional yang sesuai dengan standar lingkungan.

Tantangan dalam Pemantauan Tinggi Muka Air

Meski menawarkan banyak manfaat, implementasi pemantauan tinggi muka air juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  1. Biaya Awal yang Tinggi
    Pengadaan perangkat dan instalasi sistem pemantauan sering kali memerlukan investasi awal yang besar. Namun, biaya ini dapat diimbangi dengan efisiensi yang dihasilkan dalam jangka panjang.

  2. Keterbatasan Infrastruktur
    Beberapa daerah perkebunan mungkin memiliki infrastruktur yang kurang memadai untuk mendukung teknologi canggih seperti IoT atau sensor ultrasonik.

  3. Pemeliharaan dan Kalibrasi
    Perangkat pemantauan memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan akurasi data. Tanpa perawatan yang baik, sistem ini bisa kehilangan efektivitasnya.

Pemantauan tinggi muka air adalah langkah penting dalam mengelola risiko banjir dan kekeringan di perkebunan. Dengan memanfaatkan teknologi modern, pengelola dapat mengoptimalkan penggunaan air, meningkatkan produktivitas tanaman, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, manfaat yang ditawarkan jauh lebih besar dibandingkan biaya dan upaya yang diperlukan.

Dengan perubahan iklim yang terus berlanjut, adopsi pemantauan tinggi muka air bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Perkebunan yang menerapkan langkah ini tidak hanya melindungi produktivitas mereka tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sektor agrikultur di Indonesia.

Sumber:

https://jurnalth.pusair-pu.go.id/index.php/JTH/article/download/475/429

https://www.mertani.co.id/post/menghindari-risiko-banjir-dan-kekeringan-peran-penting-tinggi-muka-air-di-perkebunan

https://www.kompasiana.com/tigamenit/67623a8034777c7559656da2/peran-tinggi-muka-air-dalam-menjaga-kesehatan-tanah-dan-tanaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun