Misalnya, sebuah perkebunan di Kalimantan Tengah menggunakan AWLR untuk memantau tinggi muka air di saluran irigasi utama. Data yang dihasilkan membantu pengelola menentukan waktu yang tepat untuk membuka dan menutup pintu air. Hasilnya, risiko banjir di musim hujan dapat diminimalkan, sementara kekeringan di musim kemarau berhasil diatasi.
Selain itu, data yang dikumpulkan juga digunakan untuk menyusun laporan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah terkait pengelolaan sumber daya air. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya melindungi produktivitas mereka tetapi juga memastikan operasional yang sesuai dengan standar lingkungan.
Tantangan dalam Pemantauan Tinggi Muka Air
Meski menawarkan banyak manfaat, implementasi pemantauan tinggi muka air juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Biaya Awal yang Tinggi
Pengadaan perangkat dan instalasi sistem pemantauan sering kali memerlukan investasi awal yang besar. Namun, biaya ini dapat diimbangi dengan efisiensi yang dihasilkan dalam jangka panjang.Keterbatasan Infrastruktur
Beberapa daerah perkebunan mungkin memiliki infrastruktur yang kurang memadai untuk mendukung teknologi canggih seperti IoT atau sensor ultrasonik.Pemeliharaan dan Kalibrasi
Perangkat pemantauan memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan akurasi data. Tanpa perawatan yang baik, sistem ini bisa kehilangan efektivitasnya.
Pemantauan tinggi muka air adalah langkah penting dalam mengelola risiko banjir dan kekeringan di perkebunan. Dengan memanfaatkan teknologi modern, pengelola dapat mengoptimalkan penggunaan air, meningkatkan produktivitas tanaman, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, manfaat yang ditawarkan jauh lebih besar dibandingkan biaya dan upaya yang diperlukan.
Dengan perubahan iklim yang terus berlanjut, adopsi pemantauan tinggi muka air bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Perkebunan yang menerapkan langkah ini tidak hanya melindungi produktivitas mereka tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sektor agrikultur di Indonesia.
Sumber:
https://jurnalth.pusair-pu.go.id/index.php/JTH/article/download/475/429