Mohon tunggu...
Umi Fadilah
Umi Fadilah Mohon Tunggu... Penulis - Social Media Spesialist

Penulis bernama Umi Fadilah yang merupakan perempuan kelahiran Banjarnegara. Kini, Umi Fadilah merupakan seorang penggiat literasi yang telah memiliki beberapa karya. Novelis yang telah memiliki dua buku solo ini juga aktif menulis sinopsis FTV di Starvision. Dua bukunya yang sudah terbit berjudul, Suara di Ujung Pena dan Between Love and Ideals. Selain penulis, Umi juga seorang social media specialist di sebuah perusahaan IoT Indonesia dan marketer resmi di Penerbit Kertasentuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bumi Panas Mendidih: Perspektif Baru Tentang Krisis Iklim

13 November 2023   11:42 Diperbarui: 13 November 2023   12:19 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanasan global telah menjadi salah satu isu paling mendesak dan kompleks dalam lingkup lingkungan di abad ini. Namun, seiring berjalannya waktu, kita menyaksikan pergeseran yang drastis dalam dinamika iklim global. Bukan lagi pemanasan global yang mengkhawatirkan, melainkan sebuah fenomena baru yang lebih mengkhawatirkan, yaitu global boiling. Fenomena ini menunjukkan peningkatan suhu rata-rata di seluruh dunia dengan tingkat kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang peralihan ini, membedakan antara kedua fenomena tersebut, dan membahas bagaimana kita sebagai masyarakat global dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang sedang terjadi. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang global boiling, diharapkan kita dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampaknya pada lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi bumi kita dan generasi mendatang.

Apa itu Global Boiling?

1. Definisi Global Boiling

Sumber: Loughborough University
Sumber: Loughborough University

Global boiling, sebagaimana namanya, adalah lonjakan drastis suhu rata-rata di seluruh dunia. Ini bukan lagi tentang peningkatan yang lambat dan terukur seperti pada pemanasan global, melainkan sebuah peristiwa mendadak yang dapat memicu konsekuensi serius bagi kehidupan di planet kita. 

Fenomena ini menggambarkan kejadian di mana suhu bumi naik secara dramatis dalam waktu relatif singkat, menyebabkan perubahan lingkungan yang cepat dan ekstrem. Hal ini dapat mengakibatkan bencana alam yang lebih sering terjadi, ancaman terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta gangguan serius terhadap pola cuaca global. 

Kita harus menyadari bahwa dampak dari global boiling ini tidak hanya akan terasa pada generasi masa kini, tetapi juga akan berpengaruh pada masa depan anak cucu kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami betapa kritisnya situasi ini dan mengambil tindakan sekarang untuk memitigasi dampak yang lebih parah di masa mendatang.

2. Perbedaan dengan Pemanasan Global

Pemanasan global adalah suatu fenomena yang melibatkan peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat dari peningkatan emisi gas rumah kaca. Proses ini terjadi secara perlahan-lahan selama beberapa dekade, dan efeknya dapat terasa secara bertahap. Namun, ketika kita berbicara tentang global boiling, kita menghadapi situasi yang jauh lebih mendesak dan mengkhawatirkan. Fenomena ini menandakan lonjakan tajam dan ekstrim dalam suhu global dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk memberi gambaran lebih jelas, bayangkan bahwa pemanasan global adalah seperti memanaskan air dalam panci dengan api yang dinyalakan perlahan-lahan. Air akan menjadi hangat secara bertahap. Namun, dalam kasus global boiling, ini seperti memasukkan panci ke dalam api yang sangat panas seketika. Suhu akan meningkat dengan cepat dan intensif.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tingkat kecepatan reaksi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca. Global boiling menciptakan situasi yang lebih mendesak dan membutuhkan tanggapan segera dari seluruh masyarakat global. Oleh karena itu, memahami perbedaan mendasar ini adalah langkah penting dalam upaya kita untuk mengatasi dampak dari dua fenomena ini.

Penyebab dan Akibat

1. Faktor Pemicu Global Boiling

Mari kita melihat lebih dekat apa yang menyebabkan pergeseran mendadak ini. Salah satu faktor utama adalah emisi gas rumah kaca. Aktivitas manusia, terutama dari industri besar dan kendaraan bermotor, telah menyebabkan peningkatan drastis dalam jumlah gas seperti karbon dioksida dan metana di atmosfer.

a. Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas rumah kaca bertanggung jawab atas efek rumah kaca yang mempertahankan panas matahari di atmosfer. Namun, ketika kadar gas ini melampaui batas normal, suhu global merespon dengan lonjakan yang signifikan.

b. Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara, juga merupakan pemicu utama dari global boiling. Ketergantungan terhadap sumber energi ini telah menyebabkan akumulasi besar-besaran karbon dioksida di atmosfer.

2. Dampak Terhadap Lingkungan

Sumber: Media Indonesia
Sumber: Media Indonesia

Perubahan suhu yang drastis tidak hanya mempengaruhi manusia, tetapi juga berdampak besar pada ekosistem dan keanekaragaman hayati.

a. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Tanaman dan hewan tertentu tidak dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan suhu yang ekstrem. Akibatnya, banyak spesies menghadapi risiko kepunahan.

b. Perubahan Pola Cuaca Ekstrem

Badai yang lebih sering dan lebih kuat, kekeringan yang lebih panjang, serta banjir yang lebih merusak adalah contoh nyata dari dampak perubahan suhu ekstrem ini.

Tindakan yang Dapat Diambil

1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Sekarang pertanyaannya adalah, "Apa yang dapat kita lakukan untuk memitigasi dampak dari global boiling?" Ada beberapa langkah yang dapat diambil di tingkat individu maupun kolektif.

a. Mengadopsi Energi Terbarukan

Salah satu langkah paling efektif adalah beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan hidroelektrik.

b. Meminimalkan Penggunaan Transportasi Berbahan Bakar Fosil

Penggunaan transportasi berbahan bakar fosil adalah kontributor besar dalam emisi gas rumah kaca. Dengan memilih transportasi ramah lingkungan, kita dapat mengurangi jejak karbon kita.

2. Mengubah Kebiasaan Konsumsi

Menghadapi kondisi iklim yang saat ini, perlu adanya kesadaran dari setiap individu, seperti contohnya adalah dengan mengubah kebiasaan konsumsi.

a. Mengurangi Pemborosan

Meminimalkan pemborosan bahan-bahan adalah cara efektif untuk mengurangi jejak karbon.

b. Memilih Produk Ramah Lingkungan

Dukung produk yang diproduksi dengan metode dan material ramah lingkungan. Tindakan sederhana ini dapat memiliki dampak besar.

Sumber: LDII Sampit
Sumber: LDII Sampit

Dengan menyadari dan mengambil tindakan atas fenomena global boiling ini, kita memiliki kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi planet kita dan generasi mendatang.

Sumber:

https://www.mertani.co.id/post/global-boiling-pendidihan-bumi-yang-lebih-ekstrem

https://sohib.indonesiabaik.id/article/global-boiling-adalah-6QoQl

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230809062618-4-461295/ini-bukan-lagi-era-global-warming-tapi-global-boiling

https://tirto.id/apa-itu-global-boiling-dan-bedanya-dengan-global-warming-gRK6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun