Mohon tunggu...
tiff psw
tiff psw Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember

suka dandan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lempeng Tektonik

17 April 2024   14:49 Diperbarui: 17 April 2024   14:54 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lempeng Tektonik adalah sebuah teori besar yang ada di dalam bidang geologi akan segera dikembangkan untuk memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti pergerakan skala yang besar dilakukan secara alami oleh litosfer bumi. Teori ini mencakup sekaligus menggantikan teori pergeseran benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep pemekaran lantai lautan yang dikembangkan pada tahun 1960-an.

Bagian terluar dari interior bumi terbentuk oleh dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang isinya kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena kekentalan dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geologi berasumsi bahwa kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti dijelaskan dalam teori geosinklin. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa pantai Samudera Atlantik yang berhadap-hadapan antara benua Afrika dan Eropa dengan Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki kemiripan bentuk dan tampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan benua di sana. Sejak saat itu banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini, tetapi semuanya menemui jalan buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai.

Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi yang bergerak relatif terhadap lempeng lainnya. Mereka membentuk kerangka kerja untuk teori tektonik lempeng, yang menjelaskan bagaimana kerak bumi berubah dan bergerak seiring waktu. Ada beberapa jenis lempeng tektonik, termasuk lempeng tektonik samudera dan lempeng tektonik benua. Pergerakan lempeng ini dapat menyebabkan gempa bumi, letusan gunung berapi, pembentukan gunung, dan fenomena geologis lainnya. Teori tektonik lempeng merupakan dasar bagi pemahaman kita tentang geodinamika dan geologi planet kita.

Lempeng tektonik adalah bagian-bagian besar dari kerak bumi yang bergerak secara relatif satu sama lain. Namun, penemuan konsep lempeng tektonik melibatkan kontribusi dari beberapa ilmuwan dan peneliti selama berabad-abad.

Salah satu tokoh penting dalam pengembangan teori lempeng tektonik adalah Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika Jerman. Pada awal abad ke-20, Wegener mengusulkan teori pergeseran benua (continental drift), yang merupakan dasar dari konsep lempeng tektonik. Meskipun teorinya ditolak pada masanya, konsep ini menjadi landasan bagi pemahaman kita tentang dinamika kerak bumi.Selain Wegener, banyak ilmuwan lain yang turut berperan dalam mengembangkan pemahaman tentang lempeng tektonik, seperti Harry Hammond Hess, Xavier Le Pichon, dan Tuzo Wilson. Mereka memperkaya konsep ini dengan bukti-bukti dari penelitian geologi, geofisika, dan pengamatan lautan.

Ada tiga jenis batas lempeng tektonik:

  • Batas konvergen: Di batas konvergen, dua lempeng tektonik bergerak saling berhadapan. Salah satu lempeng akan tersubduksi di bawah lempeng lainnya, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan parit.
  • Batas divergen: Di batas divergen, dua lempeng tektonik bergerak saling menjauh. Ini menyebabkan kerak bumi menipis dan magma naik ke permukaan, yang dapat menciptakan gunung berapi dan punggungan tengah laut.
  • Batas transform: Di batas transform, dua lempeng tektonik bergerak berdampingan. Pergerakan ini dapat menyebabkan gempa bumi dan patahan.

Lempeng tektonik terus bergerak dan berinteraksi satu sama lain. Pergerakan ini dapat menyebabkan perubahan besar pada permukaan bumi. Contohnya, lempeng India pernah bertabrakan dengan lempeng Eurasia, yang menyebabkan terbentuknya Pegunungan Himalaya.Lempeng tektonik juga memainkan peran penting dalam siklus karbon. Ketika lempeng tektonik tersubduksi, batuan yang mengandung karbon ditarik ke dalam mantel bumi. Karbon ini kemudian dilepaskan kembali ke atmosfer melalui gunung berapi.

Teori lempeng tektonik adalah salah satu teori paling penting dalam geologi. Ini telah membantu kita untuk memahami banyak fenomena geologi, termasuk gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang lempeng tektonik:

  • Lempeng tektonik terbesar adalah Lempeng Pasifik. Ini memiliki luas sekitar 103 juta kilometer persegi.
  • Lempeng tektonik terkecil adalah Lempeng Juan de Fuca. Ini memiliki luas sekitar 0,02 juta kilometer persegi.
  • Lempeng tektonik bergerak dengan kecepatan beberapa sentimeter per tahun. Lempeng Nazca yang bergerak paling cepat, bergerak dengan kecepatan sekitar 16 sentimeter per tahun.
  • Lempeng tektonik tertua adalah Lempeng Australia. Ini berusia sekitar 2 miliar tahun.
  • Lempeng tektonik termuda adalah Lempeng Laut Merah. Ini berusia sekitar 3 juta tahun.

Masalah yang Ditimbulkan oleh Pergerakan Lempeng Tektonik

Pergerakan lempeng tektonik, meskipun merupakan proses alami yang penting untuk menjaga keseimbangan Bumi, dapat menimbulkan beberapa masalah, di antaranya:

Bencana Alam:

  • Gempa bumi: Pergerakan lempeng yang tiba-tiba dapat menyebabkan patahan pada kerak bumi, memicu gempa bumi dengan berbagai kekuatan.
  • Gunung berapi: Di zona subduksi, di mana satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya, magma dapat terdorong ke permukaan dan memicu letusan gunung berapi.
  • Tsunami: Gempa bumi bawah laut atau letusan gunung berapi di laut dapat menghasilkan gelombang tsunami yang dahsyat.
  • Tanah longsor: Pergerakan lempeng dapat memicu tanah longsor, terutama di daerah pegunungan dan lereng curam.

Dampak Lainnya :

 

  • Perubahan bentuk garis pantai: Pergerakan lempeng dapat memperluas atau mempersempit garis pantai, memengaruhi wilayah pesisir dan ekosistemnya.
  • Aktivitas seismik: Pergerakan lempeng dapat menyebabkan getaran tanah yang konstan, yang dapat mengganggu aktivitas manusia dan infrastruktur.
  • Pencemaran: Letusan gunung berapi dapat mengeluarkan gas beracun dan abu vulkanik yang dapat mencemari udara dan air.

Contoh di Indonesia:

Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, di mana pergerakan lempeng tektonik sangat aktif. Hal ini menyebabkan Indonesia rentan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, gunung berapi, tsunami, dan tanah longsor.

Contohnya, gempa bumi Aceh tahun 2004 dan tsunami yang diakibatkannya merupakan salah satu bencana alam terdahsyat dalam sejarah modern. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa yang sangat banyak.

Upaya Mitigasi:

Meskipun pergerakan lempeng tektonik tidak dapat dihentikan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memitigasi dampaknya, seperti:

  • Penelitian dan pemantauan: Penting untuk melakukan penelitian dan pemantauan aktivitas lempeng tektonik untuk memprediksi potensi bencana alam dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
  • Pembangunan infrastruktur tahan gempa: Bangunan dan infrastruktur harus dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan potensi gempa bumi dan bencana alam lainnya.
  • Pendidikan dan pelatihan masyarakat: Masyarakat perlu diedukasi tentang potensi bencana alam dan cara-cara untuk melindungi diri mereka sendiri.
  • Pengembangan sistem peringatan dini: Sistem peringatan dini yang efektif dapat membantu menyelamatkan banyak nyawa saat terjadi bencana alam.

Dampak Lempeng Tektonik : 

 

pergerakan lempeng tektonik memiliki dampak yang luas dan signifikan bagi Bumi, baik dampak positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa dampaknya:

Dampak Positif:

  • Pembentukan Fitur Bumi: Pergerakan lempeng tektonik bertanggung jawab atas pembentukan berbagai fitur geomorfologi di Bumi, seperti pegunungan, gunung berapi, palung laut, dan benua. Contohnya, Pegunungan Himalaya terbentuk akibat tumbukan lempeng benua Eurasia dan India.
  • Sumber Daya Alam: Pergerakan lempeng tektonik juga membawa mineral dan sumber daya alam lainnya ke permukaan Bumi. Contohnya, zona subduksi, di mana lempeng benua menunjam ke bawah lempeng samudera, kaya akan deposit mineral logam mulia seperti emas dan perak.
  • Keanekaragaman Hayati: Pergerakan lempeng tektonik menciptakan berbagai habitat dan lingkungan di Bumi, yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati yang tinggi. Contohnya, pembentukan pulau-pulau baru dan gunung berapi menciptakan habitat unik bagi spesies tumbuhan dan hewan.

Dampak Negatif :

  • Bencana Alam: Pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi. Contohnya, gempa bumi dahsyat di Aceh tahun 2004 disebabkan oleh pergerakan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
  • Perubahan Iklim: Pergerakan lempeng tektonik dapat memengaruhi pola cuaca dan iklim global. Contohnya, tumbukan lempeng tektonik dapat memicu aktivitas gunung berapi yang mengeluarkan gas rumah kaca ke atmosfer, berkontribusi pada pemanasan global.
  • Kerusakan Infrastruktur: Bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah, seperti bangunan, jalan, dan jembatan.

Dampak di Indonesia

  • Indonesia terletak di kawasan yang dikenal sebagai "Cincin Api Pasifik", di mana terdapat banyak lempeng tektonik yang aktif bergerak. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi.
  • Namun, pergerakan lempeng tektonik juga membawa manfaat bagi Indonesia, seperti kekayaan sumber daya alam dan potensi wisata alam yang indah.
  • Memahami dampak lempeng tektonik penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Lempeng tektonik di Indonesia 

 

Indonesia terletak di zona aktif secara geologis tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik. Lempengan batu besar ini terus-menerus bergeser dan bergesekan satu sama lain, membentuk lanskap dan sering menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi.

ada empat lempeng tektonik besar yang mempengaruhi geologi Indonesia: 

  • Lempeng Eurasia: Lempeng kolosal ini menutupi sebagian besar Eropa, Asia, dan anak benua India. Di Indonesia berbatasan dengan negara bagian barat, antara lain Sumatera, Jawa, dan Kalimantan bagian barat.
  • Lempeng Indo-Australia: Seperti namanya, lempeng ini meliputi India dan Australia. Ia bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di sepanjang sisi barat Sumatera, Jawa, dan Bali, membentuk zona subduksi di mana satu lempeng menukik ke bawah lempeng lainnya. Proses ini bertanggung jawab atas terciptanya pegunungan vulkanik yang membentang di sepanjang wilayah Indonesia. Bagian timur Indonesia, termasuk Sulawesi, Maluku, dan Papua, berada di lempeng ini.
  • Lempeng Pasifik: Lempeng tektonik terbesar di Bumi, Lempeng Pasifik berbatasan dengan wilayah Indonesia bagian utara. Ia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di sepanjang zona yang membentang dari Sulawesi hingga Papua, sehingga menimbulkan rangkaian gunung berapi lainnya.
  • Lempeng Laut Filipina: Lempeng kecil yang diapit di antara Lempeng Eurasia dan Pasifik, Lempeng Laut Filipina mempengaruhi wilayah paling timur Indonesia, khususnya Kepulauan Maluku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun