Mohon tunggu...
Tiffani Meilia Sari
Tiffani Meilia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dorongan Indonesia kepada MIKTA dalam Perdamaian dan Jalur Bantuan di Gaza, Palestina

3 Desember 2023   19:18 Diperbarui: 4 Desember 2023   09:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia telah lama memberikan kontribusi dan perannya dalam mewujudkan perdamaian dunia. Sejak proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar dan beragam budaya telah mengangkat nilai-nilai perdamaian, kerjasama internasional, dan penghormatan terhadap kedaulatan negara sebagai pilar utama dalam hubungan antarnegara-bangsa. Sebagai negara yang berperan aktif dalam kegiatan hubungan diplomatik dan kerjasama di regional maupun global, sudah semestinya Indonesia memanfaatkan relasi yang baik dengan negara lain untuk mengedepankan nilai-nilai perdamaian yang telah dianut sejak kemerdekaan.

Amanat Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia telah tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945 alinea ke-4. Dalam Alinea ini, Indonesia perlu ikutserta dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Meskipun, pewujudannya masih menjadi Impian yang sulit bagi beberapa negara karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perbedaan kepentingan, pandangan, dan tujuan.

Menghadapi berbagai konflik negara di dunia yang terjadi saat ini, peran aktor negara tentu sangat berpengaruh bagi keberlangsungan konflik. Seperti apa yang telah terjadi antara Palestina dan Israel baru-baru ini, membuat seluruh negara dunia perlu memposisikan negaranya untuk merespon konflik dengan baik sesuai kebijakan luar negerinya masing-masing. Indonesia sendiri telah lama memposisikan negaranya sebagai negara yang mendukung penuh pembebasan kolonialisme di tanah Gaza, Palestina, dimana wilayah ini telah menjadi area jajahan Israel sejak puluhan tahun.

Melihat jumlah korban jiwa yang mencapai belasan ribu yakni 15.093 warga Palestina dan 1.275 warga Israel, per 27 November 2023 (databoks, 2023), Indonesia yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina sejak lama ini, langsung bergerak memberikan dukungannya melalui berbagai upaya. Indonesia telah melakukan dukungannya seperti melalui diplomasi, donasi, dan bantuan material kepada masyarakat Palestina. Dalam hal diplomasi, Indonesia telah turut serta menyampaikan pandangan dan posisi negara sebagai negara yang memiliki kedaulatan untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan mendukung gencatan senjata di Gaza, Palestina, di forum-forum Internasional seperti PBB.

Tidak hanya di PBB saja, Indonesia juga melakukan diplomasi perdamaian Gaza melalui organisasi-organisasi kerjasama internasional lainnya. Salah satunya adalah MIKTA, yang dimana pada tahun ini Indonesia menjadi ketua MIKTA dengan salah satu agenda utama Indonesia yaitu cara me-reform organisasi multilateral untuk meningkatkan efektivitas dari organisasi-organisasi multilateral dalam hal menjaga perdamaian dunia. MIKTA sendiri merupakan organisasi kerjasama dari lima negara yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia yang memiliki tujuan memperkuat kerjasama antar anggota negara maju dan berkembang untuk berkontribusi menjawab berbagai permasalahan global. Dengan itu Indonesia menggunakan kesempatan keketuaannya di MIKTA pada tahun ini untuk menyerukan proses perdamaian dan mendorong prmbukaan jalur bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Pada tanggal 20 November 2023 lalu, Presiden RI Joko Widodo telah melakukan pertemuan dengan beberapa delegasi MIKTA dalam MIKTA Speakers Consultation ke-9. Pada pertemuan ini membahas mengenai upaya MIKTA menjadi sebuah jembatan untuk bisa menghentikan kekerasan yang terjadi di Gaza, Palestina.

Dalam pertemuan ini Presiden Jokowi menekankan kepada upaya setiap pihak untuk dapat memastikan masyarakat di Gaza dapat menerima bantuan yang sesuai dan juga memastikan adanya bantuan yang cukup yang bisa masuk ke dalam area atau wilayah di Gaza. Adapun pernyataan Indonesia mendukung penghentian peperangan disana atau biasa dikenal dengan istilah ceasefire atau gencatan senjata. Serta bahasan mengenai bagaimana MIKTA dapat memulai sebuah proses politik untuk dapat menghasilkan solusi jangka panjang agar Palestina dapat memperoleh haknya sebagai sebuah negara yang merdeka.

Indonesia yang memiliki kekuatan menengah tidak menutup kemungkinan untuk dapat menghentikan peperangan di Gaza, Palestina. Melalui MIKTA, Indonesia dapat memanfaatkan perannya sebagai ketua organisasi untuk terus mendorong negara anggota agar terus mengupayakan perdamaian Palestina-Israel. Dalam keanggotaan MIKTA, terdapat beberapa negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga hubungan tersebut dapat dimanfaatkan negara untuk mendorong gencatan senjata kepada Israel melalui pendekatan diplomasi.

Dengan adanya hubungan multilateral dalam MIKTA dan hubungan bilateral anggota MIKTA dengan negara Palestina dan Israel, hal ini dapat menjadi salah satu strategi MIKTA untuk meyakinkan negara berkonflik agar menyudahi peperangan disana. Meskipun hal ini memang sulit untuk dilakukan, karena negara MIKTA memiliki kepentingan nasionalnya sendiri terhadap hubungannya dengan Israel. Akan tetapi jika gencatan senjata tidak dilakukan segera, maka perang ini akan terus memakan korban jiwa yang telah mengarah ketindakan genosida.

Indonesia dalam politik luar negerinya perlu menciptakan dialog-dialog persuasif dengan negara-negara MIKTA. Indonesia juga perlu menegaskan komitmennya bagi perdamaian di Palestina, yang sudah lebih dari satu bulan menjadi sorotan internasional karena konflik terbaru antara Israel dan pasukan pejuang Hamas. MIKTA sebagai salah satu organisasi atau negara-negara middle power yang ada di dunia yang telah menyepakati atau berkomitmen bahwa perdamaian di dunia sangat penting dan perlu untuk dijaga secara bersama.

Dengan keberadaan forum konsultatif kelima negara menengah ini, maka Indonesia harus yakin bahwa dukungannya terhadap Palestina bisa lebih didengar dunia. Sehingga,  kebijakan luar negeri Indonesia dalam menjunjung nilai-nilai perdamaian dunia yang telah lama dilaksanakan tanpa intervensi langsung terhadap negara berkonflik akan terus berlanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun