A. Nilai-nilai Pancasila telah menyatu dalam kepribadian dan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, Pancasila diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai dasar dan ideologi negara yang mengatur hidup bernegara.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila memiliki keunggulan dibandingkan dengan ideologi lain.
1 Nilai-Nilai Pancasila dalam Buku Negara Kertagama
Negara Kertagama yang dikarang oleh Mpu Prapanca pada 1478 tahun Saka atau 1365 Masehi bercerita tentang masa kejayaan Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Rajasanagara atau lebih dikenal dengan Hayam Wuruk. Dalam buku tersebut terkandung banyak pelajaran yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
Zaman keemasan Majapahit dimulai dari sumpah Patih Gajah Mada untuk menyatukan wilayah Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit. Dengan semangat tersebut Majapahit yang saat itu baru menguasai wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah akhirnya berkembang menjadi kerajaan besar dengan wilayah kekuasaan yang melebihi kawasan Indonesia saat ini mulai dari Pantai Irian Barat sampai ke Semang di Thailand Selatan. Semangat Majapahit tersebut seharusnya menjadi bekal bagi kita untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam salah satu cerita tentang perjalanan Hayam Wuruk yng termuat di Negara Kertagama, diceritakan bagaimana raja senantiasa memiliki perhatian kepada rakyatnya. Ia menghargai segala nilai kemanusiaan yang ada pada setiap orang, bahkan pada rakyat jelata sekalipun. Ia juga dikisahkan oleh Mpu Prapanca sebagai raja yang mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.
Naskah Negara Kertagama ditulis di 159 lembar daun lontar berukuran 48x33 cm. masing-masing lembar daun memuat 4 baris naskah yang ditulis dalam aksara Bali dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isinya bercerita tentang masa kejayaan kerajaan Majapahit dibawah raja Hayam Wuruk dan patihnya yang setia, Gajah Mada.
Mulai meceritakan sistem pemerintahan, berbagai upacara keagamaan, adat istiadat, serta keadaan keluarga raja. Naskah itu juga menceritakan perjalanan raja ke Blambangan, Lumajang dan persinggahannya di Singasari untuk menghormati tempat asal leluhurnya itu. Naskah itu juga memuat peranan Patih Gajah Mada dalam kemajuan kerajaan Majapahit.
Naskah Negara Kertagama ditemukan oleh peneliti asal Belanda, J.L.A Brandes, di reruntuhan istana Cakranegara, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 1894. Brandes juga yang pertama kali yang pertama kali membuat buku tentang negara Kertagama.
Pada 1953 buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Naskah tersebut sempat berpindah ke tangan Belanda, namun pada 1971 Ratu Juliana menyerahkannya kembali kepada Presiden Soeharto untuk disimpan di Museum Nasional.
Kini, naskah yang kondisinya terawat baik itu tersimpan di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.