Mohon tunggu...
Tifany Yesika
Tifany Yesika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Economic Management

hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Melaraskan Entrepreneurship dan Innovation dalam Membangun Startup di Era Digital

28 Maret 2022   14:21 Diperbarui: 28 Maret 2022   14:27 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kemenkeu 2022

3. Cultivate local talent

Memperdaya generasi baru dalam sistem startup. Pakistan sendiri menghasilkan sekitar 290.000 lulusan universitas setiap tahunnya. Lembaga pelatihan kejuruan juga memiliki kapasitas yang meningkat pada setiap tahunnya. Generasi baru merupakan generasi yang kreatif dan inovatif. Dengan banyaknya lulusan yang diperoleh pada tiap tahunnya, mereka dapat dimanfaatkan untuk memberikan inovasi perusahaan startup. Terdapat beberapa cara yang dilakukan, seperti membina jiwa entrepreneur dan inovasi dengan bantuan universitas, memberikan pengetahuan lebih mengenai teknologi digital agar perusahaan startup dapat bersanding di era digital, dan membangun hubungan dengan ekspatriat untuk memberikan banyak inovasi terhadap perusahaan startup.

Snyder (2021) juga memaparkan bahwa perusahaan startup terkadang hanya mengandalkan ide yang mereka miliki, yang kemudian ketika diimplementasikan pada tahap awal mereka kesusahan mengembangkan ide tersebut. Snyder (2021) memaparkan apa saja yang menjadikan perusahaan startup gagal untuk berkembang, pemaparannya adalah:

1. They Embrace Uncertainty

            Perusahaan startup memerlukan kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian. Perusahaan startup memiliki urgensi yang dapat diputarkan dengan cepat. Dari cepatnya perputaran tersebut startup terkadang tidak memiliki target pasar. Sebuah perusahan startup yang sukses memiliki tim dengan SDM yang berkomitmen dan berpengalaman sehingga ide yang mereka cetuskan dapat tetap berlanjut. SDM yang berkomitmen dan berpengalaman dibutuhkan dikarenakan jika startup mengalami kegagalan akan langsung berdampak pada karir mereka.

2. They Pick Their Team

            Startup yang gagal didapat karena tidak memiliki tim dengan entrepreneur yang inovatif dan kreatif. Tim yang tepat akan memiliki SDM yang memiliki keterampilan digital dan inovatif sehingga dapat membawa produk ke pasar dengan baik. CEO perusahaan startup harus dapat memilih tim sehingga startup mereka dapat menjadi sebuah perubahan di dalam pasar.

3. They Value Agility

            Terkadang ketika mendapatkan kegagalan pada kontak pertama dengan pelanggan startup yang gagal akan segera menghentikan inovasi mereka. Startup yang sukses akan mencari jalan dengan mengembangkan strategi secara terus-menerus atau bahkan mengulang konsep yang mereka miliki.

4. They See Opportunity in Low-end Clients

Startup yang gagal cenderung mengabaikan pelanggan Tier 3. Pelanggan Tier 3 merupakan pelanggan yang berasal dari orang-orang kecil. Startup yang memiliki ambisi kuat akan mengabaikan pelanggan Tier 3 dan akan berfokus pada pelanggan Tier 1 saja. Pelanggan Tier 3 dapat menjadi penyelamat usaha startup dikarenakan mereka memiliki sifat yang bergerak cepat sehingga produk anda dapat tersebar. Sedangkan akan sedikit lebih sulit jika menetapkan pelanggan anda langsung kepada pelanggan Tier 1. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun