Mohon tunggu...
Tifani Agiska
Tifani Agiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung djati Bandung

Sebagai seorang mahasiswa di jurusan sejarah, saya sangat tertarik untuk mendalami menulis. Saya memiliki keterampilan untuk bekerja secara kolaboratif dalam tim. Dalam keseharian, saya berusaha untuk terus belajar dan mencari pengalaman baru yang relevan dengan bidang studi saya, dengan sellau menambah bacaan baru serta mengikuti beberapa kegiatan kampus."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam dan Kolonialisme : Pergulatan Sejarah di Nusantara

24 Desember 2024   11:30 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maka dari perjalanan Haji beserta Halaqa ini, banyak ulama Jawi yang membawa ilmu serta pemikiran-pemikiran baru untuk mereka terapkan pada sistem pendidikan pesantren-pesantren yang ada di Nusantara. Pesantren-pesantren ini akan menjadi wadah yang sangat berperan bagi muslim Nusantara dalam membangun intelektual dan indentitas diri. Menariknya, pesantren-pesantren ini tidak hanya mengajarkan keilmuwan tetapi juga berperan sebagai benteng perlawanan terhadap kolonial Belanda.

Kesimpulan

Sejarah Islam di Nusantara memiliki banyak tantangan, dan termasuk pada tantangan terberat yang pernah terjadi adalah ketika datangnya kolonial Belanda ke Nusantara. Tetapi ini bukan hanya tentang sisi menyedihkan dari sejarah Islam di Nusantara, karena justru berkat kedatangan kolonial Belanda, Islam tak hanya meraih kekuatan yang lebih baik karena berhasil bertahan atas serangan Belanda tetapi juga menjadi agama yang meluas dan membentuk masyarakat di Nusantara. Begitupun dengan perjuang para tokoh penting, seperti para ulama dengan melalui pesantren, serta komunitas Jawi di Mekkah, menjadi pilar penting dalam menjaga dan menyebarkan ajaran Islam.

Pesantren-pesantren yang berhasil di bangun oleh para ulama menjadi peran penting dalam intelektual dan identitas diri muslim Nusantara, karena selain mengajarkan ilmu dunia dan akhirat, pesantren juga berperan sebagai benteng perlawanan terhadap kolonial Belanda. Juga, komunitas Jawi di Mekkah menjadi jalan dalam ummat muslim dalam menjalin hubungan Islam internasional. Mereka pulang dengan membawa ide-ide serta ilmu-ilmu baru yang dapat di ajarkan di tanah Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun