Maka dari perjalanan Haji beserta Halaqa ini, banyak ulama Jawi yang membawa ilmu serta pemikiran-pemikiran baru untuk mereka terapkan pada sistem pendidikan pesantren-pesantren yang ada di Nusantara. Pesantren-pesantren ini akan menjadi wadah yang sangat berperan bagi muslim Nusantara dalam membangun intelektual dan indentitas diri. Menariknya, pesantren-pesantren ini tidak hanya mengajarkan keilmuwan tetapi juga berperan sebagai benteng perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Kesimpulan
Sejarah Islam di Nusantara memiliki banyak tantangan, dan termasuk pada tantangan terberat yang pernah terjadi adalah ketika datangnya kolonial Belanda ke Nusantara. Tetapi ini bukan hanya tentang sisi menyedihkan dari sejarah Islam di Nusantara, karena justru berkat kedatangan kolonial Belanda, Islam tak hanya meraih kekuatan yang lebih baik karena berhasil bertahan atas serangan Belanda tetapi juga menjadi agama yang meluas dan membentuk masyarakat di Nusantara. Begitupun dengan perjuang para tokoh penting, seperti para ulama dengan melalui pesantren, serta komunitas Jawi di Mekkah, menjadi pilar penting dalam menjaga dan menyebarkan ajaran Islam.
Pesantren-pesantren yang berhasil di bangun oleh para ulama menjadi peran penting dalam intelektual dan identitas diri muslim Nusantara, karena selain mengajarkan ilmu dunia dan akhirat, pesantren juga berperan sebagai benteng perlawanan terhadap kolonial Belanda. Juga, komunitas Jawi di Mekkah menjadi jalan dalam ummat muslim dalam menjalin hubungan Islam internasional. Mereka pulang dengan membawa ide-ide serta ilmu-ilmu baru yang dapat di ajarkan di tanah Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H