Masa remaja bisa sangat sulit bagi remaja yang mengalami intimidasi atau dibully. Mereka dapat merasa terisolasi dan takut akan akibatnya jika mereka berbicara atau mencari bantuan. Sulit untuk mengetahui apakah anak Anda diintimidasi atau menjadi korban bullying, tetapi ada beberapa tanda yang dapat Anda perhatikan. Penting untuk mengenali bullying di rumah, sehingga Anda dapat mengatasinya dan memastikan anak Anda belajar mengenai hubungan yang sehat dan positif. Banyak hal yang perlu dipelajari anak-anak kita tentang berinteraksi dengan orang lain.
Menjalin Hubungan dengan sesama manusia tidak selalu mudah, dan terkadang kita mendapati diri kita berperilaku dengan cara yang mungkin dianggap menyakitkan atau mengintimidasi orang lain.
Penindasan terjadi ketika kata-kata atau tindakan berulang kali digunakan untuk membahayakan kesejahteraan seseorang. Meskipun ada kalanya kita secara tidak sengaja mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakitkan, penting untuk dipahami bahwa perundungan adalah perilaku yang disengaja. Bullying dilakukan dengan sengaja untuk membuat seseorang merasa terintimidasi, terancam, atau tidak berdaya dan seringkali berkelanjutan.
Sayangnya, intimidasi atau bullying pada remaja bisa menjadi hal yang umum, terutama di sekolah. Tapi itu bisa terjadi hampir di mana saja seperti di tempat kerja, di rumah, dan maupun di social media saat ini. Di Indonesia sendiri, kasus penindasan atau bullying ini semakin marak dan kerap kali dianggap sebagai masalah yang sepele.
Mengapa orang membully?
Ada banyak hal yang berbeda yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menggertak orang lain. Beberapa alasan umum meliputi:
- untuk merasa kuat dan memegang kendali
- untuk mengatasi ketidakbahagiaan atau kemarahan
- tekanan dari teman sebaya
- memiliki sedikit empati terhadap orang lain
- untuk mengatasi masalah harga diri dan kepercayaan diri.
Motivasi di balik perilaku intimidasi/bullying yang berbahaya seringkali sulit untuk ditentukan. Kadang-kadang bisa menjadi kombinasi dari banyak faktor yang berbeda, jadi sebaiknya tetap berpikiran terbuka saat mencoba memahami mengapa seseorang mungkin menggunakan perilaku yang tampak seperti intimidasi. Mungkin ada banyak hal lain yang terjadi pada mereka. Namun, jika perilaku mereka berdampak negatif pada orang lain, mereka harus ditangani.
Seperti apa bullying itu?
Nah, penindasan atau bullying bisa lebih dari sekadar tatapan dan ejekan yang tidak menyenangkan. Itu bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk:
- nama panggilan
- menyebarkan rumor atau kebohongan tentang seseorang
- intimidasi atau pelecehan fisik
- menargetkan seksualitas, agama, ras, jenis kelamin, atau kecacatan seseorang
- memilih seseorang untuk membuat mereka merasa sendirian atau berbeda.
Mengenali tanda-tanda bullying
Tanda-tanda yang harus diwaspadai jika seseorang sedang merasa diintimidasi atau dibully meliputi:
- menolak untuk pergi ke sekolah atau menjadi cemas tentang pergi ke sekolah
- berbuat buruk dalam mata pelajaran yang sebelumnya mereka sukai dan kuasai
- mengalami kesulitan tidur
- menarik diri dari kegiatan sosial
- memiliki harga diri rendah
- barang-barang yang hilang
- mengalami luka yang tidak bisa mereka jelaskan.