Mohon tunggu...
Titin H
Titin H Mohon Tunggu... Lainnya - GPR

simpel gak neko2

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekilas Jejak Penumpang KRL Commuter Line

29 September 2022   09:09 Diperbarui: 29 September 2022   09:15 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krl Commuter Line (dok: pribadi/Titin H)

Takut dan cemas, itulah perasaan saya saat pertama kali mencoba krl commuter line Jabodetabek. Bayangan desak-desakan, berdiri terjepit sesama penumpang menjadi keengganan saya memakai moda transportasi ini. Pikiran anak lugu seperti saya (he..he..he...) adalah bagaimana keluar kereta saat turun nanti dalam situasi berjubelnya penumpang.

Setelah pindah ke pinggiran Jakarta, sayapun harus menggunakan krl untuk berangkat kerja.  Pertama kali menggunakan krl saat Ignasius Jonan menjadi Dirut PT KAI (Persero). Pengalaman ini tidak bisa saya lupakan dan menjadi memori yang melekat dihati. Bagaimana tidak karena rasa was-was dan ketakutan saya maka di minggu pertama  naik krl saya selalu ditemani oleh orang kantor.

Ya, benar saya ditemani security, staff cleaning service, Office Boy kantor yang baik hati bergiliran mengajari dan mengantar saya ke stasiun. Saking baiknya bahkan mereka ikut menunggu, ikut duduk didalam kereta lalu mereka turun saat kereta akan berangkat. Jaman dulu orang masih bisa bebas keluar masuk ke peron.

Di dalam krl bertemu dan bersapa dengan sesama penumpang yang membantu  memberitahu kapan saya harus turun di stasiun yang saya tuju. Banyak orang baik yang saya temui dan sepertinya mereka tahu kalau saya masih "newbie".

Lalu lalang pedagang  aneka barang dari makanan sampai asesoris hp menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Kehadiran para pedagang dalam krl kadang dibutuhkan utamanya pedagang minuman saat saya kehausan. Kereta jaman dulu tidak full ac seperti sekarang ya jadi kehadiran pedagang minuman sangat membantu.

Tak terasa sudah 12 tahun saya menggunakan krl untuk pulang pergi kerja. Situasinya sudah sangat berbeda tentunya dengan semua reformasi  dan perbaikan yang terus dilakukan PT. Kereta Commuter Indonesia. Perbaikan peron stasiun, peningkatan kualitas kebersihan dalam kereta menambah kenyamanan saya menggunakan transportasi ini.

Meski demikian seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penumpang krl maka penambahan gerbong dan jadwal keberangkatan masih diperlukan. Hal ini akan membuat penumpang tidak terlalu berjubelan dan semakin membuat nyaman penumpang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun