Bukankah aku membiarkanmu berpendapat?Â
Lalu apa urusanmu berkomentar?
Kau jawab mengingatkan sesama kita?
Ah! Mau sebasi apa lagi kalimat itu menggeliak?
Jauh sebelum kau mengerti aku sempat menjadi orang sepertimu, peduli dengan pemikiran yang seharusnya tidak dipertahankan.Â
Mencoba memperbaiki alurnya agar mengalir di jalur yang pantas.
Tapi, mereka memiliki slogan yang tidak terbantahkan bahwa setiap dari kita berbeda
Lantas meninggalkan kepedulian menjadi lelucon
Memuakkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H