Mohon tunggu...
Tias Wulansari
Tias Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Di dalam kesulitan kemudahan pun beriringan :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serpihan Bara

7 Oktober 2014   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya salam… Ya Rabb ku..

Bara ini begitu menyeruduk hingga penghujung pasrah

Mengenggam bara serta air kalbu

Sudikah mendengar lemahku Ya Salam ?

Bergetar tanpa arah merengkai yang tak pasti

Menunduk di dalam tangis

Menahan apa yang kini dalam jiwa

Pahitnya tanah kini ku injak,kejamnya keterbatasanku hingga terasa di bui..

Ya salam……

Bara yang menyerunduk hingga di penghujung pasrah

Mengenggam asa,kini  berada di dalam garis yang kau simpulkan indah

Lafadzmu begitu gamblang hingga berujung pada  titik daya dzatmu yang Agung

Mata sayu menengok lukisan kelabu di ujung paling ujung

Entah masih begitu jelas Tuhan…

Ya Rabb

Akankah kuat insan ini ?

Hingga tak tau arah entah kemana

Hanya namamu yang kusebut dimanapun diri berada

Hingga raga ini taka da harganya di mata orang terang akalnya..

Kebimbangan.kegalauan ini Tuhan…apa yang harus aku sertakan?

Bara kah ? Hanya Bara? Air kalbu kah ?

Tunjukkan utusanmu yang entah siapadan  dimana..

Menunggu sampai meringkuk dalam benaman sunyi malam

Ya salam engkau Maha agung,engkau menahui atas segalanya…

Kau penuh kedamain, penuh kehangatan ,penuh kelabu nan terang..

Garis yang kau lukis di bawah kedamaian ,

Tumbuh duri yang melepas rangkaian benang di kalbu

Kusambung dengan  namamu meski alat penyanggaku sedikit rapuh

Air kalbu sering tergoyah wadahnya hingga berurai wujudnya

Tuhan…

Apakah ini hukuman? Apakah ini ujian ? apa ak harus diam ?

Ku mendengarnya Tuhan walau tanpa bicarapun ,Ku mampu..

Apa yang harus aku lakukan sesudah di titik ini?

Hati lah yan menguasainya,tapi ku yakin Kau bersamanya

Mungkin ini pilihan mungkin ini bertanggung jawaban…

Namun bara namamu ku kumandankan menyertai langkahnya…

Sampaikan salamku walau sebatas daun bertuliskan sepenggal kata..

Meski tak sperti yang ia inginkan.. Mungkin Maaf yang bias ku ucapkan

Tuhan..

Genggam tanganku menahan langkah jauhnya

Bantu aku menyimpulkan senyum di kalbunya

Kuatkan penahanku Tuhan..

Tunjukkan arah saat ku tak tau arah

Hingga menemukannya adalah kebahagian yang kau beri

Menemukkanyya adalah arahanmu…

Bantu aku Tuhan

Bantu aku

Bantu aku……

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun