Mohon tunggu...
Wulandary A. Ngabalin
Wulandary A. Ngabalin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejadah dan Air Mata

20 Mei 2023   22:26 Diperbarui: 20 Mei 2023   22:36 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mencurahkan kesedihan dan keresahan pada setiap masalah yang aku lalui adalah salah satu cara mengurangi beban kesedihanku, kadang orang-orang terdekatkulah yang menjadi tempat untuk mencurahkan keresahan hidupku. Ketika ada masalah merekalah yang duluan aku cari. 

Namun aku lupa bahwa Allah Swt lah yang Maha membolak balikan hati mereka, tak disangka ALLAH merubah hati mereka dari yang tadinya sedih menjadi bahagia dan memberi jalan keluar atas setiap permasalahan yang dihadapi.

Allah berfirman dalam Qur'an surah : yusuf ayat : 59 

" " 

"Dia (Yakub) menjawab, "Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."

Sungguh ketika kita mengadukan kesedihan hati pada-Nya, maka seberat apapun masalah yang kita hadapi, dengan mudahnya Allah berikan solusi  atau jalan keluar yang terbaik untuk kita.

Ketika itu dahiku menyentuh lembutnya kain sajadah dan air mata tak mampu ku bendungi, tetesan air mata mengeluarkan semua kesedihan yang yang aku simpan tanpa terlihat oleh siapapun..

Apapun kesedihan yang menimpaku, bahkan seberat apapun kesusahanku, selalu tersirat dibenakku "Ingat Allah Maha Mendengar."

Adukan setiap tetesan air matamu hanya kepada Allah, karena memang hanya Allah lah sebaik-baiknya tempat ku mengadu.

Tak ada yang lebih peduli selain Allah. Hanya Allah yang paling mengerti semua keadaan yang ada, kadang disaat orang-orang terdekat tak ada yang benar-benar memahami keadaan dan perasaanku, Allah mengetahui segalanya. 

Rasa kecewa akan ada saat kita berharap lebih pada manusia, tapi tidak dengan harapan yang kita gantungkan kepada sang pemberi harapan. Bahkan tanpa bercerita Allah memahami segala isi hati kita, Allah tau apa yang kita lalu dan alami saat itu.

Jika manusia mampu menyemangati, Allah bahkan merangkul dan memelukmu tanpa henti disetiap kesedihan kita, hanya dia sebaik-baiknya tempat untuk mengadu yang paling tepat.

"Terkadang kamu harus terluka untuk bisa kuat, terkadang juga beberapa pelajaran harus kamu lalui dengan rasa sakit, tapi percayalah saat kamu kuat melewati semuanya ada kemenangan yang Allah sediakan untukmu".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun