Mohon tunggu...
Tia Subu simamora
Tia Subu simamora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah Huwa awal wal akhir

anak bontot

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Harus Munafiq

22 Januari 2022   07:16 Diperbarui: 22 Januari 2022   07:18 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi dari Hipwee

Kata munafiq sering kali dimaknai ke dalam hal yang negatif. kata ini sering juga di artikan dengan bermuka dua, tidak sesuai dengan perkataan dan perbuatan dan masih banyak lagi pengertian negatif lainnya.

Secara terminologi dalam Islam munafiq adalah  mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka mengingkarinya, Sedangkan dalam bahasa Arab, pengertian munafik artinya orang yang berpura-pura.

Tapi munfiq yang saya maksudkan disi adalah bukan munafiq yang dijelaskan diatas yaitu berpura-pura beriman kepaa tuhannya.

Dewasa ini hiruk pikuk kehidupa ini ada baiknya kita harus sedikit munafiq untuk mengelabui segala sesuatunya dari publik bahkan dari seseorang.  

Banyak kita temui kesedihan yang mana kita harus berpura-pura biasa-biasa saja, kehabagiaan yang tak perlu di umbar, yang mana jika umbar takut membuat orang lain iri dan memnumbulkan masalah lain.

Bersifat munafiqlah untuk menjaga hubungan dengan teman

Misalnya ketika kamu tidak menyukai sesuatu atau sikap dari diri seseorang kepada kamu, kamu tidak harus berterus terang kepadanya. 

Bersifat munafiq lah sedikit pada dirimu supaya hubungan kalian baik-baik saja. insyaallah cepat atau lambat sikap yang tidak kamu sukai dari dia bakalan bisa kamu maklumi.

Bersifat munafiq supaya orang lain tidak melihat kesedihanmu

Saat kamu memiliki masalah yang mana terkadang membuat kamu menangislah. tapi jangan sampai membuat orang lain ketularan sedihmu. maka kamu harus menutupi kesedihanmu dihadapan orang lain. hal ini menyuruh kamu untuk berlaku munafiq yaitu bermuka dua.

Selain dalam hal ini kita harus jujur semisal masalah agama dan liannnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun