Mohon tunggu...
Tia Subu simamora
Tia Subu simamora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah Huwa awal wal akhir

anak bontot

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Niat Menjadi Seorang Musyrifah di IAIN PSP Jadi Petaka

13 Januari 2022   23:09 Diperbarui: 13 Januari 2022   23:34 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi dari akun Fb pribadi (Tia subuh simamora)


Dua semester sudah berlalu kami habiskan di Asrama. Suka duka yang dirasakan menjadi bumbu-bumbu kehidupan bagi kami anak Ma'had Al Jami'ah IAIN Padangsidimpuan. hitung-hitung bagi yang belum pernah berasrama setidaknya sudah menambah pengalaman hidup. sudah pernah merasakan hidup harusdengan kesabaran mengantri dimana-mana.

Diakhir semster dua itu,seluruh mahasiswa/i angkatan 2017 di izinkan cari kos-kosan di dekat kampus biar nanti pergi ke kampusnya tidak naik angkot lagi. 

Tidak terkecuali tia ikut beramai-ramai mencari kos-kosan di dekat kampus. tapi orang tinggal di kos lingkungan kampus harus mematuhi aturan-aturan kampus, semisal tidak boleh keluar malam diatas jam 11. itu sudah resikolah yah. 

Tapi ada juga mahsiswa yang memilih untuk kos jauh dari kampus dengan ongkos angkot Rp. 2000.Pagi menjelang siang itu seperti biasa mahasiswi ngantri untuk mengambil jatah makan siang. karna jam 13:00 sudak masuk kampus. Ada seorang mahasiswi yang berbisik ke temannya bahwa ada info baru ditempelkan di papan informasi. Sebenarnya tia tau mengapa mereka  berbisik-bisik, itu karena dia takut kedengaran orang. 

Menggunakan bahasa Indonesia di Ma'had Al-jami'ah IAIN PSP adalah haram hukumnya. Bisa kena hukuman itu dari qismul lughoh. Tia mendengar percakapan itu setelah selesai makan siang tia langsung pergi ke papan informasi untuk memeriksa info baru. Wajar si tia harus ke papan informasi karna cuman dia yang tidak mempunyai hp android diantara teman-temanya. misal dia dia punya hp mungkin sudah dikirim itu  ke grup. Tapi sayang tia gak punya Hp pintar.

Tapi tia orangnya tidak pesimis dia tidak down dengan sesuatu yang tidak dimilikinya. tia baca info terbaru ternyata di papan informasi terdapat info pendaftaran musyrifah. Tia sebenarnya tidak tertarik menjadi seorang musyrifah. Setelah dibaca tia langsung belalu meninggalkan papan informasi.

Setelah seharian bergulat dengan tugas kampus yang banyak dan hafalan mufrodad tia merebahkan badanya ke tikar yang terbuat dari anyaman daun pandan  itu.  Karena tia sudah terbiasa di pesantren tidur hanya beralaskan tikar. jadi dia tiak berniat menganti alas tempat tidurnya meski sudah sampai di perguruan tinggi, yang mana  mahasiswi beradu kemewahan dan fasilitas mewah yang di bawa dari rumah. miasalnya spring bad tebal nan empuk. 

Tidur diatas papan beralas tikar itu memng tidak enak tapi karna udah terbiasa jadi tia merasa biasa-biasa saja. sebenarnya tia mempunyai alasan yang kuat tidak mengganti alas tidurnya dengan kasur/ spiring bad, yaitu dia takut tidak terbangun untuk sholat subuh atau kiyamullaykarna terlalu nyaman di tempat tidur.
    

Tiba-tiba hp nokia tia berdering pertanda seseorang sedang mengingatnya. Ternyata yang menelpon adalah abangnya. "Assalamualaikum?" jawab tia "waalaikumussalam bang". Setelah panjang lebar mereka berbincang, tia memberi info kepada abangnya bahwa pendaftran pemilihan musyrifah sudah dibuka. 

Abangnya nyuruh  untuk mendaftarkan diri. Tapi tia menolak karna menurutnya manjadi seorang musyrifah itu capek. Tapi dengan bujukan dan di iming-iming di beli hp baru tia mau mandaftar manjadi seorang musyrifah. Ada karakter tia yang tidak bisa dia tepis. yaitu tia oranya manja kepada abangnya dan suka dengan kejutan/hadiah.

tia daftar jadi musrifah dan alhamdulillah dia lulus. sebenarnya tia memiliki dua kebahagiaan sekaligus, yaitu dia akan di belikan hp baru dari abangnya dan menjadi seorang musyrifah ternyata digaji, karna dalam benaknya selama ini musyrifah tidak di gaji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun