Mohon tunggu...
Tias Tanjung Wilis
Tias Tanjung Wilis Mohon Tunggu... Administrasi - Murid kehidupan

Perempuan biasa yang suka berbagi cerita Berharap bisa membuat perubahan Menciptakan kesetaraan laki-laki dan perempuan Melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"A Star is Born", Drama Romantis yang Gak Recehan

29 Oktober 2018   12:30 Diperbarui: 29 Oktober 2018   17:30 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu lalu, saya nonton A Star is Born dan langsung terinspirasi untuk nulis (walaupun jadinya baru hari ini). Fyi, saya tidak suka suka nonton film dengan genre drama romantis, apalagi di bioskop. Biasanya saya nonton action, thriller, suspense. Pokoknya selama ada pembunuhan, intrik, konspirasi, dan twisted ending, macam Seven, Hannibal, the Talented Mr. Ripley, itu film gue banget.

Tapi kemarin saya putuskan untuk nonton A Star is Born. Ini film bergenre drama romantis pertama yang pernah saya tonton di bioskop seumur hidup saya, dan saya nangis! Bahkan suami saya yang awalnya enggan (karena di saat yang sama juga tayang Hunter Killer yang dibintangi Gerard Butler dan Gary Oldman), ternyata juga ikutan merinding dan gloomy habis nonton film itu.

Sinopsis

Jadi ternyata film ini remake dari film dengan judul yang sama di tahun 1937, 1954, dan 1976. Walaupun nama-nama tokohnya tidak selalu sama, tapi inti ceritanya hampir mirip. 

Di versi 2018 ini, ceritanya Ally (Lady Gaga), seorang gadis yang menyimpan cita-cita dan potensi besar sebagai penyanyi dan song writer. Dengan penampilan fisiknya (banyak orang bilang hidungnya terlalu besar), dia tidak pernah menemukan kepercayaan diri untuk menyanyikan lagunya sendiri.

Sampai akhirnya dia bertemu dengan Jackson Maine (Bradley Cooper), seorang penyanyi terkenal. Jack berhasil "memaksa" Ally tampil di konsernya dan menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul "Shallow". Dan dia berhasil tampil memukau.

Dari situ, rasa percaya dirinya mulai tumbuh seiring hubungan mereka berdua yang semakin dekat. Ally semakin produktif dalam menulis lagu dan selalu tampil dalam setiap konser band milik Jack. Keduanya akhirnya menikah.

Suatu hari setelah konser, Ally ditemui seorang produser yang tertarik dengan bakatnya. Singkat cerita, Ally sukses menjadi penyanyi solo. Masalah mulai muncul. Kecanduan Jack semakin parah bahkan mempermalukan Ally saat dia menerima Grammy. 

Singkat cerita, dia bergabung dengan terapi dan kelihatannya semua akan berjalan baik. Tapi dia tahu kecanduannya bisa kambuh kapan saja, dia akan mempermalukan dan menghancurkan karir istrinya lagi. Akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Review Film

Film dimulai dengan lagu Black Eyes yang langsung membuat penonton terkagum-kagum dengan suara Bradley Cooper. Sepanjang film, kita disuguhi dengan lagu-lagu baru, yang semuanya original, dan bagus-bagus. Setelah browsing, saya baru tahu kalau semua lagu dinyanyikan secara live, atas permintaan Lagy Gaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun