Mohon tunggu...
Setiamukti
Setiamukti Mohon Tunggu... Seniman - Penikmat hujan dan langit biru

re-write memori yang tersimpan. :)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ludic Reading!

30 Oktober 2015   12:18 Diperbarui: 17 April 2024   13:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Saya bukanlah orang yang pandai membaca. Bukan dalam segi membaca huruf, melainkan pada aktivitas seni dalam membaca. Seni terkandung dalam setiap elemen kehidupan, oleh karena itu kita lebih baik bisa merasakan nilai seni di setiap hal yang kita lihat. Saya sangat suka dengan definisi seni menurut salah satu ahli.

"Seni adalah keindahan, dan seni adalah tujuan yang positif, menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan." -Alexander Baum Garton-

Apakah ada yang pernah mendengar istilah "ludic reading"? ludic /ˈluːdɪk/ (bermain), reading /ˈriːdɪŋ/ (membaca). Sehingga istilah tersebut memiliki arti sebagai aktivitas membaca seperti bermain/ membaca sebagai hiburan. Secara umum kita dianjurkan untuk membaca dengan menikmati setiap huruf, kata, kalimat dan halaman yang sedang kita baca.

Bukankah itu seperti sebuah seni untuk membaca? Beberapa orang di sekitar kita melakukan aktivitas membaca dengan tujuan agar terlihat berpengetahuan, membentuk citra diri dan serta meningkatkan status di mata orang lain (Cutlip, Center, & Broom: 2006). Tidakkah kita terlalu menyiksa diri sendiri untuk menjadi "terlihat pintar"?

Hidup hanya sekali, dan mengapa kita tidak mencoba menikmati setiap jengkal kata yang kita baca, serta membiarkan otak kita bergerak bebas berimajinasi mengenai hal yang sangat indah. Yang mungkin keahlian itu ada saat kita masih kecil namun hilang ketika kita dewasa dan ditakut-takuti oleh hal yang kita bisa memilih untuk-tidak-takut.

"Orang tidak perlu memberikan aturan tentang buku mana yang harus dibaca. Menurut saya, daftar semacam itu tidak berguna. Hal yang penting adalah menemukan salah satu buku dan mengikuti kemana perginya." -Alan Bloom-

Mulai sekarang, cobalah untuk membaca hal yang ingin Anda baca, dan hindari membaca yang membuat hari Anda semakin terpuruk. Saya melakukannya tidak hanya dalam keadaan santai namun juga jika saya tidak bisa tidur atau sedang merasa cemas. Cobalah perlahan, dan memahami setiap katanya, jangan biarkan pikiran Anda beralih ke hal-hal yang Anda takutkan. Pertahankan selama kurang lebih 15 menit dan Anda akan kembali merasa tenang. 

Buku adalah partner terbaik! dan Anda tak akan merasakan kesepian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun