Mohon tunggu...
Tias Gatra
Tias Gatra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebelah Mana, Bukan Sebelah Mata

22 Desember 2016   12:30 Diperbarui: 22 Desember 2016   16:46 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setelah lulus kuliah, mau jadi apa?"

Begitulah pertanyaan yang sering dilontarkan keluarga, teman,kerabat, dan bahkan diri sendiri. Itu juga yang ku alami enam tahun lalu setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi.

Aku beruntung karena saat itu aku ikut proses seleksi menjadi karyawan PT HM Sampoerna Tbk.  Jadi, jawabanku atas pertanyaan di atas adalah bekerja. Kupikir, dengan menjadi karyawan, seseorang dapat menunjukkan arti penting keberadaannya dalam sebuah organisasi.

Sebetulnya, waktu itu aku hanya tahu Sampoerna sebagai salah satu perusahaan besar dan multinasional. Aku tidak begitu tahu seluk-beluknya.

Sempat kontemplasi, apa iya masuk ke industri yang sering dihakimi, bahkan produknya tidak ku konsumsi. Berbekal nekat tapi ku yakini ini keputusan tepat.

Bekerja dan berada di dalam Sampoerna membuat mata ini makin terbuka, banyaknya potensi anak bangsa yang ternyata setara dengan bangsa-bangsa lain membuat semangat semakin membara untuk berkarya. Perusahaan ini besar dan kokoh tentu karena penggeraknya, siapa lagi kalau bukan pekerjanya. Belajar dari sesama adalah langkah yang paling cocok untuk ku, karena kalau harus belajar lagi di bangku S2 rasanya badanku terlalu kaku. Aku yakin dunia ini lebih luas dari ruang kelas.

 

Terpapar oleh banyaknya isu dan desakkan akibat produknya, semakin membengkak tanda tanya "apa iya segitunya?".Namun ketika coba ku pelajari hulu ke hilirnya Industri dimana Sampoerna berada, semakin membuat diri kecil ini terpana...ternyata banyak yang bernaung, bergantung, serta besar dan mengakar kontribusinya. Cukai?? Itu hanya salahsatunya, serapan tenaga kerja, sumbangan pajaknya, ekspornya, dan penciptaan nilai disetiap mata rantai perdagangannya kadang luput untuk dihasut.

 

Aturan dan batasan tentu perlu, yang diatur tentunya harus atas dasar 'perlu' bukan 'asal mau'. Lebih daripada yakin dan setuju kalau ada jutaan masyarakat yang kesehatannya harus dijaga, namun ada juga jutaan petani dan pekerja yang menjadikan industri ini sawah ladangnya. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun