Pengalaman traumatis, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan orang tua, atau pengabaian emosional, dapat mengganggu perkembangan sosial-emosional anak. Anak yang mengalami trauma sering kali merasa sulit untuk mempercayai orang lain atau mengelola emosinya.
3. Pola Asuh yang Tidak Tepat
Lingkungan keluarga yang tidak mendukung, seperti pola asuh yang terlalu keras atau terlalu permisif, dapat menghambat perkembangan sosial-emosional. Anak yang tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup cenderung mengalami kesulitan dalam memahami dan mengelola emosi mereka.
4. Pengaruh Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial yang penuh tekanan, seperti bullying di sekolah atau kurangnya kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, juga dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak.
5. Kondisi Medis atau Neurologis
Beberapa gangguan sosial-emosional disebabkan oleh kondisi medis atau neurologis, seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), gangguan kecemasan, atau depresi.
---
III. Jenis Gangguan Sosial-Emosional yang Umum
1. Gangguan Spektrum Autisme (GSA)
Anak dengan GSA sering mengalami kesulitan dalam memahami isyarat sosial, berkomunikasi, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka mungkin menunjukkan perilaku repetitif atau memiliki minat yang sangat terbatas.