"Siapa yang akan mencatat, memastikan kita tetap pada tugas, menjaga waktu, memastikn percakapan terus berlanjut ?"Â
Sehingga, kita benar-benar  dapat mengajari anak-anak bagaimana menjadi anggota kelompok yang produktif dan memberi mereka banyak kesampatan di setiap kelas untuk bekerja dalam kelompok. Kamu mungkin sudah cukup mendengar, gagasan pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran berbasis masalah dan bukan hanya proyek khas kamu. Kita dapat membangun sesuatu dengan bersama. Mari kita belajar menerapkannya pada masalah dunianyata dan kemudian sebagai sebuah kelompok. Kita akan menyelesaikannya, ini cara yang sangatlah luar biasa. Karena anak-anak mempelajari konten mereka, mempelajari standar tetapi mereka juga belajar relationship skill. Bagaimana kita bekerja sama ? Bagaimana kita memutuskan siapa yang melakukan peran ? Bagamana kita mengetahui kapan kita berhasil ? Bagaimana jika kita berbuat kesalahan ? Bagaiamana kita memberikan tanggapan jika kita tidak setuju dengan seseorang ? Bagaimana kita menavigasi bahwa penting untuk membangun relationship skill dengan anak-anak. Karena hal ini, menumbuhkan rasa percaya diri ketika anak-anak merasa bahwa mereka dapat datang kepada anda. Mereka dapat berbicara dengan anda tentang apa pun. Â
Kita tahu bahwasannya anak-anak cenderung pergi ke teman sebayanya dan terkadang mendapatkan jawaban yang salah. Tetapi penting untuk bermain dengan temannya. Saya pikir terkadang sebagai orang tua kita terlalu fokus pada tugas sehari-hari, sehingga kita lupa bersenang-senang. Misalnya membaca buku atau menonton tv atau pergi ke bioskop yang akan membawa anda dan anak keluar dari zona nyaman. Bisa dikatakan bahwa hal ini penting untuk menghabiskan waktu dan sangat spesifik tentang bagaimana kamu menghabiskan waktu sehingga untuk  berkomunikasi kita dapat menjalin hubungan yang sehat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H