Mohon tunggu...
tias adhi
tias adhi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FDK UINSA Surabaya

menyukai diskusi agama, sosial, budaya dan politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

BAS dan Solusi Kepemimpinan Sidoarjo

20 April 2024   23:15 Diperbarui: 21 April 2024   00:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Keprihatinan akan kepemimpinan Sidoarjo yang kemudian melahirkan BAS (Bolone Abah Subandi). BAS bukan tiba-tiba lahir, tapi disebabkan sebuah situasi yang menuntutnya untuk lahir. Situasi seperti apa yang dimaksud adalah mengenai problem kepemimpinan. Jamak diketahui jika kepemimpinan Sidoarjo telah tiga kali kesandung kasus yang sama, yakni korupsi.

BAS adalah wadah anak muda Sidoarjo hari ini. Dimotori oleh Abdul Aziz, Dodik Cahyono, Wiko Firdiansyah, Fauzan dan Ilham Wahyu Setiawan. Kolektif solid, akrab, bersemangat dan memiliki sikap kritis seperti umumnya anak muda lainnya. BAS adalah wadah yang didesain untuk peduli masa depan Sidoarjo. Bagi BAS perihal kepemimpinan yang amanah adalah mendesak.  Wajar jika kemudian sosok Abah Subandi menjadi tempat berlabuh pilihan anak-anak muda ini.

Abah Subandi adalah politisi dengan rekam jejak baik. Profilnya adalah gambaran kesederhanaan. Memiliki rasa solidaritas yang tinggi, dekat dengan masyarakat dan sering terlibat dalam agenda-agenda penguatan serta pemberdayaan masyarakat. Sesuai latar belakangnya, bahwa Abah Subandi adalah representasi dari  rakyat biasa. Latar belakang tersebut yang sudah membentuk jiwanya sedemikian rupa.

Kembali berbicara mengenai BAS, bahwa wadah ini berkomitmen menjadi penyokong bagi kemenangan Abah Subandi. BAS dengan kreatifitasnya bergerak bersama masyarakat mendukung Abah Subandi untuk calon Bupati Sidoarjo mendatang. BAS akan terus menjadi bagian dari perjalanan kepemimpinan Abah Subandi. Bagi BAS, seorang Abah Subandi adalah teladan, penuh dedikasi dan amanah. Maka tidak heran jika kemudian BAS terus menerus mempromosikan Abah Subandi untuk The Next Bupati Sidoarjo.

Setidaknya BAS memiliki tiga alasan seperti yang diceritakan oleh aktifis-aktifis BAS sendiri, melihatnya  sebagai kesimpulan tulisan ini. Pertama; Sidoarjo membutuhkan sosok figur yang amanah. Kedua; opsi pada Abah Subandi sebagai seorang yang  benar-benar lahir dari rahim masyarakat biasa, sehingga memang memahami serta peka terhadap  permasalahan rakyat pada umumnya. Kepribadian dengan sikap demokratis, toleran terhadap perbedaan dan berjiwa negarawan sejati sebagai faktor yang ketiga.

Abah Subandi adalah panutan dalam perspektif BAS. Panutan dalam berpikir dan bertindak. Berpikir untuk sebuah fase jangka panjang dan bertindak dengan sensitifitas sosial yang tinggi. Bagi BAS, sosok Abah Subandi adalah pemimpin alternatif yang kuat memegang prinsip. BAS meyakini jika Abah Subandi adalah simbol perlawanan pada tradisi korup yang selama ini melekat kelam pada kisah kepemimpinan Sidoarjo.

TIAS ADHI,
Akademisi dan pemerhati sosial tinggal di Sidoarjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun