Mohon tunggu...
Tias ChandrikaDamayanti
Tias ChandrikaDamayanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Fashion, Make up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prespektif Pemula Dalam Pemilu 2024

17 Desember 2023   22:51 Diperbarui: 17 Desember 2023   22:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganjar menunjukkan kesadaran politik yang lebih luas mencakup pengalaman politik dan kebijakan yang akan diambil jika menjadi presiden. Ganjar menghadapi pertanyaan penuh tentang pemenuhan HAM secara langsung, menunjukkan bahwa calon presiden harus memiliki komitmen dan kemampuan dalam menangani isu-isu penting seperti HAM.

Menurut saya, untuk memilih calon presiden yang tepat, generasi muda dapat melakukan pertimbangkan rekam jejak calon presiden dan wakil presiden, termasuk pengalaman politik dan kebijakan yang akan diambil jika menjadi presiden, harus memilih calon presiden yang mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan terperinci, harus mencari calon presiden yang sehat dan tidak emosional, serta memiliki rekam jejak yang baik dan jauh dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan meningkatkan kesadaran politik, mempertimbangkan rekam jejak, menekankan isu-isu penting, menghadapi pertanyaan dengan jelas, dan mencari pemimpin yang sehat dan tidak emosional, generasi muda dapat memilih calon presiden yang tepat dan mempengaruhi arah Indonesia ke depan.

Ada beberapa faktor generasi muda termasuk saya dalam memilih presiden, Generasi Z cenderung peduli dengan isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, hak asasi manusia, keadilan sosial, dan pendidikan. Mereka akan mempertimbangkan kandidat yang memiliki pandangan yang sejalan dengan nilai- nilai ini dan memiliki rencana konkret untuk mengatasi masalah-masalah ini. Generasi Z cenderung mencari pemimpin yang jujur, transparan, dan memiliki integritas tinggi. Mereka ingin melihat kandidat yang dapat dipercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam hal kejujuran dan etika. Generasi Z hidup dalam era inklusivitas dan keragaman. Mereka akan mempertimbangkan kandidat yang mampu menghargai dan mewakili berbagai kelompok masyarakat, termasuk minoritas, LGBTQ+, dan kelompok-kelompok marginal.

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi dan inovasi yang pesat. Mereka cenderung mencari kandidat yang memahami pentingnya teknologi dalam mendorong kemajuan sosial dan ekonomi, serta memiliki visi yang jelas dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi. Generasi Z sangat aktif dalam media sosial dan memiliki akses yang luas terhadap informasi. Mereka akan mempertimbangkan kandidat yang efektif dalam

berkomunikasi dengan mereka melalui platform-platform ini, serta mampu terlibat dengan generasi Z dalam proses pengambilan keputusan. Generasi Z sangat terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Mereka akan mencari kandidat yang memiliki rencana yang jelas untuk memulihkan ekonomi, sistem kesehatan, dan memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak secara ekonomi dan sosial oleh pandemi. Generasi Z cenderung aktif dalam politik dan memiliki keinginan untuk membuat perubahan positif. Mereka akan mempertimbangkan kandidat yang mendorong partisipasi politik mereka, termasuk melalui kebijakan yang mendukung pemilih muda dan memfasilitasi keterlibatan politik generasi Z.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun