Mohon tunggu...
Tias KusumaningrumYulianti
Tias KusumaningrumYulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa psikologi di UIN Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKM 242 UIN Malang Ciptakan Inovasi Masker Kopi: Menjadi Solusi Untuk Merastas Kemiskinan Ekstrim

6 Februari 2024   07:11 Diperbarui: 6 Februari 2024   07:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sumbertempur merupakan desa yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dikarenakan banyaknya Perkebunan seperti cabe, cengkeh, kelapa dan kopi sebagai komoditas utamanya. Dengan hal ini perlunya peningkatan inovasi produk untuk menambah variasi dari mata pencaharian di desa tersebut. Kelompok KKM 242 UIN Malang membuat suatu gagasan yakni masker wajah berbahan dasar kopi hal ini dapat menjadi Solusi untuk merantas kemiskinan ekstrim dan peningkatan UMKM di Desa Sumbertempur

Dengan Masyarakat yang masih belum bisa mengelola bahan-bahan mentah dan focus pada mata pencaharian mereka yaitu berkebun sehingga kurang adanya lapak UMKM di desa tersebut. Hal ini menjadi suatu permasalahan dan perlu ditindaklanjuti  dan tergeraklah kami untuk membuat suatu inovasi. Inovasi yang kita berikan adalah produk kecantikan yaitu masker wajah yang terbuat dari bahan alami yaitu kopi.

Dengan melihat keadaan geografis sana yang lebih banyak petani kopi KKM 242 membuat invoasi baru yaitu produk kecantikan masker kopi , dengan bahan-bahan alami lainnya yaitu kunyit dan beras. Dengan melalui proses penelelitin laboratorium agar teruji klinis kelompok KKM 242 berhasil membuat produk kecantikan masker wajah dari Kopi. 

Masker wajah yang diproduksi memiliki bentuk sediaan berupa masker bubuk. Masker ini dihasilkan dari ampas kopi hitam robusta khas daerah Sumbertempur, yang dikumpulkan dari 3 RT setiap acara tahlilan di Desa Sumbertempur, Dusun Sumbertempur Wetan. Ampas kopi tersebut kemudian disangrai selama 15 menit untuk sterilisasi, lalu diblender hingga membentuk partikel kecil dan halus.

Proses pembuatan masker wajah melibatkan tiga bahan tambahan, yaitu beras, teh hijau, dan kunyit, yang juga disterilisasi selama 15 menit dan dihaluskan. Kunyit diolah dengan cara diiris tipis, kemudian dikeringkan menggunakan metode sun drying hingga menjadi simplia kunyit. Langkah berikutnya adalah mencampur semua bahan masker wajah dalam satu wadah dengan formulasi tertentu. Komposisi bahan melibatkan ampas kopi hitam robusta khas daerah Sumbertempur sebanyak 65%, tepung beras 20%, kunyit bubuk 5%, dan teh hijau 10%. Pencampuran menggunakan mixer dilakukan selama 5 menit hingga homogen. Hasil campuran tersebut kemudian diproses sortasi atau pemisahan partikel menggunakan metode pengayakan untuk mendapatkan masker wajah bubuk yang sangat halus.

Penelitian ini tidak dilakukan secara eksperimental dengan berbagai formulasi, melainkan menggunakan formulasi tertentu yang telah dimodifikasi dari beberapa penelitian sebelumnya. Sebelum dikemas, masker wajah diuji terlebih dahulu dengan uji organoleptik, uji pH, dan uji efektivitas masker. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa masker wajah yang dihasilkan aman dan nyaman digunakan. Setelah melalui pengujian, masker wajah dikemas menggunakan kemasan pouch kraft, yang terdiri dari kertas kraft di bagian luar dan aluminium foil di bagian dalam. Selain berfungsi untuk kesehataan masker ini diharapkan  dapat membuka peluang ekonomi bagi Masyarakat Sumbertempur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun