Malang, 11 Januari 2024 - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dari Kelompok 242 mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menekankan nilai-nilai kebersihan dan kesejahteraan sosial. Dalam kegiatan ini, mereka memberikan perhatian khusus terhadap Dusun Sumbertempur Wetan, sebuah lokasi terpencil yang jarang mendapatkan perhatian serius.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan utama dalam KKM Kelompok 242 kali ini adalah upaya bersih-bersih. Dengan mengajak masyarakat setempat, mahasiswa aktif membersihkan lingkungan sekitar, termasuk tempat-tempat umum dan area terbuka. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan estetika dusun, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi warganya.
Ketua Kelompok 242, rafiy, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan bersih-bersih ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. "Kebersihan adalah faktor utama dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan lingkungan yang bersih, kita dapat mencegah penyebaran penyakit dan menciptakan tempat tinggal yang nyaman," ujar rafiy.
Pembersihan dilakukan secara menyeluruh mulai dari bagian dalam mushola hingga halaman dan taman di sekitarnya. Setiap sudut dan ruang di mushola diperhatikan dengan seksama, termasuk toilet yang juga menjadi fokus perhatian untuk memastikan kebersihannya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh jamaah mushola.
Pengadaan peralatan menjadi bagian integral dari kegiatan ini. Peralatan baru atau penggantian peralatan yang sudah usang dilakukan untuk mendukung kegiatan ibadah di mushola. Pemilihan peralatan dilakukan dengan tepat . memastikan bahwa setiap peralatan yang diada dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengguna mushola
Selain bersih-bersih, Kelompok 242 juga merancang dan membangun sebuah mushola di Dusun Sumbertempur. Dengan dukungan dari pihak UIN Malang, mereka mewujudkan impian masyarakat setempat untuk memiliki tempat ibadah yang layak. Mushola ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan meningkatkan kualitas spiritual masyarakat.
Proses pembangunan mushola melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa dan masyarakat setempat. Hal ini menciptakan rasa memiliki bersama dan semangat gotong-royong yang kuat dalam komunitas Dusun Sumbertempur wetan.
Kegiatan KKM Kelompok 242 di Dusun Sumbertempur Wetan tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lain untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Semoga, inisiatif seperti ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan bersama.