Mohon tunggu...
tiar rahman
tiar rahman Mohon Tunggu... -

enjineer yang iseng nulis. Nanti ditambahin kalo inget ya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cinta dan Lelaki

2 Juli 2010   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh begitu.." sahut Adi dingin.
"Beneran lho.. Kayaknya si Uli menaruh hati padamu," Joko yang juga teman Uli mempromosikan.
"Biarin aja lah.." jawab si Adi sambil terus memainkan game di computernya.
"Terus gimana.. Dong?" paksa si Joko.
"Kalo lu mau, buat lu aja dah!" tutup si Adi.

Si Joko manyun, kalo si Uli mau, udah dari dulu dia jadian dengannya.

*****

"Mbah.. Tolong saya mbah.." kata Kriwil
"Ada apa nak Kriwil?" jawab si mbah dengan suara berat.
"Pokoknya mbah.. Tolong minta pelet yang ampuh. Saya cinta mati sama Jeje mbah, tapi si Jeje nolak saya mbah. Bisa bantu kan, mbah. Honor pokoknya beres mbah," si Kriwil sambil memberi photo si Jeje.
"Semprul kamu Wil. Aku ini dukun urut, bukan dukun pelet. Lagian si Jeje itu kan cucu aku. Kurang ajar pisan kamu teh. Mingga..attt kamu. Minggat!" si embah melempar minyak urut yang tadi sudah disiapkannya.

si Kriwil lari, palanya benjut kena lemparan si mbah.

*****

Itu baru sebagian tipe cowok dalam menyikapi rasa cinta. Selain tentunya.. Yang gentle bilang suka.. Kepada yang disukainya.
- diam tapi mencoba menghanyutkan tanpa bilang-bilang
- yang ngomong doang tanpa ada realisasi
- yang suka memberi pertanda, sambil menunggu tanda balasan tiba
- yang platonis, tak perduli.. sebab asyik dengan dunia yang berbeda.
- yang memendam perasaan demi kebahagiaan yang dicintainya.
- cinta ditolak dukun bertindak.

Tentu ada contoh yang lain, yang tidak disebutkan satu-satu. Dan kamu suka yang tipe mana? Kalo aku sih jelas penyuka lagu di bawah ini...

*****

sumpah dan janji bukan suatu yang pasti
harapan tak jadi tuntutan hati
sudah sering kali kau sakiti hati
aku tiada perduli

patah hati bukan sifatnya lelaki
apalagi sampai nekat bunuh diri
putus cinta itu soal yang biasa
aku tak putus asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun