Mohon tunggu...
Tia rizqinaazzahra
Tia rizqinaazzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dampak Kualitas Udara yang Buruk terhadap Paru-Paru Masyarakat yang Tinggal di Sekitar Jalan Raya

24 Desember 2024   11:30 Diperbarui: 24 Desember 2024   13:58 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 polusi udara dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan . sumber : Halodoc

Kualitas udara yang buruk telah menjadi masalah yang semakin kritis pada banyak negara, terutama pada wilayah perkotaan. Aktivitas transportasi yang padat dan seringnya kemacetan lalu lintas memperburuk keadaan dengan memperkuat konsentrasi berbagai polutan berbahaya di wilayah tersebut. udara Polutan ini memiliki beberapa partikel halus seperti Nitrogen Dioksida (NO2), Partikulat (PM) Partikulat dibagi menjadi partikulat halus (PM2.5), dan partikulat kasar (PM10) .Akumulasi zat berbahaya tersebut tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas udara secara signifikan, namun juga berisiko menimbulkan gangguan kesehatan bagi warga yang tinggal dan beroperasi di kawasan tersebut.       

Polusi udara dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, yang tidak hanya berdampak jangka pendek, seperti batuk atau sesak napas, namun juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dalam jangka panjang. Beberapa penyakit serius yang dapat terjadi akibat paparan polusi udara dalam waktu lama biasa terpapar penyakit seperti, penyakit paru-paru, kanker, gangguan pencernaan, dan penyakit jantung. Jadi, pahami dampak polusi udara Kesehatan paru-paru dan upaya mengurangi dampaknya sangatlah penting.  

Pencemaran udara adalah keadaan dimana udara tercemar oleh berbagai zat berbahaya, baik berupa gas atau partikel halus yang berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari aktivitas manusia, antara lain pembakaran bahan bakar fosil, emisi kendaraan bermotor dan aktivitas industri, serta bercana alam seperti, letusan gunung berapi dan kebakaran hutan dapat menyebabkan polusi udara.

   (  Tipe-Tipe Polutan Udara )

Partikulat (PM2.5 dan PM10)

  • Sumber: Partikel halus berasal dari asap kendaraan, debu di jalan, serta proses pembakaran.
  • Dampak: Partikel PM2.5, yang berukuran kurang dari 2,5 mikrometer, dapat masuk ke saluran pernapasan hingga mencapai alveolus di paru-paru, sehingga meningkatkan risiko gangguan pernapasan seperti asma dan penyakit paru-paru lainnya.

2. Karbon Monoksida (CO)

  • Sumber: Gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti yang digunakan pada kendaraan bermotor.
  • Dampak: Karbon monoksida dapat menghambat kemampuan darah untuk membawa oksigen, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, terutama pada sistem pernapasan dan kardiovaskular, seperti sesak napas, pusing, atau bahkan keracunan.

3. Nitrogen Dioksida (NO)

  • Sumber: Gas ini berasal dari emisi kendaraan bermotor dan kegiatan industri.
  • Dampak: Paparan nitrogen dioksida dapat mengiritasi saluran pernapasan, memperparah kondisi seperti asma, serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan.

4. Sulfur Dioksida (SO)

  • Sumber: Gas ini muncul akibat pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara yang digunakan dalam pembangkit listrik dan industri.
  • Dampak: Sulfur dioksida dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, memicu gejala bronkitis, memperburuk kondisi asma, dan mengakibatkan kesulitan bernapas.

5. Ozon Troposferik (O)

  • Sumber: Ozon di lapisan bawah atmosfer terbentuk dari reaksi sinar matahari dengan emisi gas buang kendaraan serta polutan industri.
  • Dampak: Ozon ini dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, memperburuk kondisi pernapasan kronis seperti asma, serta mengakibatkan rasa tidak nyaman pada saluran napas.

 Paru-paru berperan utama dalam pertukaran gas antara oksigen (O) dan karbon dioksida (CO) melalui alveolus, yang merupakan tempat pertukaran gas. Saat udara yang dihirup mengandung polutan, partikel-partikel tersebut dapat merusak jaringan paru-paru, mengganggu proses pertukaran gas, dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan.

   

 Penyebab Polusi Udara di Sekitar Jalan Raya

  Emisi dari Kendaraan Bermotor:

   Proses pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan menghasilkan berbagai polutan, antara lain (CO) karbon monoksida,

    (NOx)  oksida nitrogen, dan sulfur (SOx)

 Kemacetan Lalu Lintas:

  Kepadatan kendaraan yang tinggi meningkatkan jumlah emisi yang dilepaskan ke udara, sehingga konsentrasi polutan meningkat.

 Debu Jalan dan Aktivitas Konstruksi:

  Partikel debu yang terbentuk dari jalanan yang rusak atau kegiatan konstruksi turut menambah beban polusi udara.

Kurangnya Ruang Terbuka Hijau:

 Keberadaan ruang hijau yang terbatas membuat udara di area tersebut tidak dapat tersaring dengan baik oleh tanaman,

  yang  seharusnya dapat membantu menyaring polutan udara.

                                                 

Dampak Polusi Udara terhadap Fungsi Paru-paru

Penetrasi Partikel Halus ke Saluran Pernapasan:

Partikel kecil seperti PM2.5 dapat masuk melalui saluran pernapasan hingga mencapai alveolus paru-paru, yang berpotensi menyebabkan peradangan.

Iritasi pada Saluran Pernapasan:

Paparan gas seperti sulfur dioksida (SO) dan nitrogen dioksida (NO) dapat menimbulkan iritasi pada lapisan pelindung saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pernapasan.

Penurunan Fungsi Paru-paru:

Paparan polusi udara dalam waktu lama dapat mengurangi kapasitas paru-paru, termasuk menurunnya kapasitas vital paru-paru, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pernapasan.

 

Efek Polusi Udara Terhadap Kesehatan Dalam Jangka Waktu yang Panjang dan Dalam Jangka Waktu yang Pendek : 

Dampak Jangka Pendek:

Sesak napas

Batuk kronis

Iritasi pada tenggorokan dan hidung

Dampak Jangka Panjang:

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Asma kronis

Kanker paru-paru

Penurunan fungsi paru-paru yang bersifat permanen

 Solusi untuk Mengurangi Dampak Polusi Udara 

Penghijauan di Sekitar Jalan Raya:

Penanaman pohon dan tanaman di sekitar jalan raya dapat membantu menyaring polutan udara dan meningkatkan kualitas udara.

Penggunaan Masker:

Menggunakan masker, seperti masker N95, dapat mengurangi paparan terhadap partikel halus yang berbahaya bagi kesehatan pernapasan.

Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan:

Dengan mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik dan transportasi umum, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Regulasi Pemerintah:

Pemerintah dapat memberlakukan regulasi yang lebih ketat terkait emisi kendaraan bermotor, seperti standar emisi yang lebih rendah, untuk mengurangi polusi udara di sekitar jalan raya.

 

      Polusi udara di sekitar jalan raya memiliki dampak yang sangat negatif terhadap kesehatan paru-paru orang yang tinggal di daerah ini. Partikel halus seperti PM2. 5. Karbon monoksida (CO) dan banyak gas berbahaya lainnya dapat dengan mudah terhirup, menyebabkan masalah pernapasan sementara dan jangka panjang. Masalah pernapasan yang terjadi meliputi sesak napas, batuk terus-menerus, dan iritasi saluran pernapasan. Selain itu Selain itu, paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara signifikan, yang meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan bahkan kanker paru-paru.Karena dampaknya terhadap kesehatan sangat serius, maka sangat penting untuk mengambil tindakan yang tepat dan konkrit untuk mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan masyarakat. Langkah-langkah yang mungkin Diantaranya adalah penghijauan di sepanjang jalan raya dengan penanaman pohon yang dapat membantu menyaring polutan udara, memperkuat peraturan emisi kendaraan bermotor hingga mengurangi polusi gas buang. Kita juga harus mendorong penggunaan kendaraan listrik dan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan. Tindakan ini amat penting untuk menciptakan udara dan lingkungan yang bersih, dan mengurangi paparan polusi udara dan melindungi kesehatan, terutama kepada masyrakat yang tinggal di daerah polusi udara dengan tinggkat yang tinggi.

Kata Kunci

1. Polusi udara

2. Fungsi paru-paru

3. Jalan raya

4. Kesehatan pernapasan

5. Partikel halus

Sumber :

          WHO. (2022). Air Pollution and Its Impact. Geneva: World Health  Organization.

            Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Laporan Kualitas Udara Nasional. Jakarta: KLHK.

            Nafisah, R. (2020). Pengaruh PM2.5 terhadap Kesehatan Pernapasan. Bandung: Lingkungan Sehat.

            Badan Pusat Statistik. (2022). Data Polusi Udara Indonesia. Retrieved from www.bps.go.id

            Susilo, T. (2019). Penyakit Paru Akibat Polusi Udara. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun