Mohon tunggu...
Tiarindah
Tiarindah Mohon Tunggu... Administrasi - Lets go

Pertanian ok

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mungkinkah "Urban Farming" Menjadi Solusi Ketahanan Pangan?

12 September 2019   23:16 Diperbarui: 14 September 2019   15:12 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesatnya laju pertumbuhan populasi di perkotaan akan menimbulkan masalah lingkungan, mulai dari konversi lahan sampai degradasi kualitas lingkungan akibat polusi dan sampah. Apabila kondisi pertumbuhan populasi penduduk lebih besar dibandingkan laju produksi bahan pangan, maka akan terjadi bencana krisis pangan. 

Jumlah bahan pangan yang tidak cukup secara paralel akan berdampak pada ketergantungan antara suatu kawasan/wilayah terhadap kawasan lain. Hal ini terjadi terutama untuk wilayah perkotaan negara-negara berkembang, dimana wilayah tersebut semakin menjadi pusat penduduk serta permukiman dan kumpulan orang-orang dengan keragaman etnik.  

Kondisi ini mendorong pemerintah maupun masyarakat untuk di kawasan perkotaan harus mulai mencoba untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri serta memperbaiki kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan pertanian perkotaan.

 Pertanian perkotaan merupakan kegiatan pertumbuhan, pengolahan, dan distribusi pangan serta produk lainnya melalui budidaya tanaman dan peternakan yang intensif di perkotaan dan daerah sekitarnya, dan menggunakan (kembali) sumber daya alam dan limbah perkotaan, untuk memperoleh keragaman hasil panen dan hewan ternak. 

Bentuknya meliputi pertanian dan peternakan kecil-intensif, produksi pangan di perumahan, land sharing, taman-taman atap (rooftop gardens), rumah kaca di sekolah-sekolah, restoran yang terintegrasi dengan kebun, produksi pangan pada ruang publik, serta produksi sayuran dalam ruang vertikal.

Kehadiran pertanian di wilayah perkotaan maupun daerah sekitar perkotaan memberikan nilai positif bukan hanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan tetapi juga terdapat nilai-nilai praktis yang dapat berdampak bagi keberlanjutan ekologi maupun ekonomi wilayah perkotaan. 

Apabila praktek pertanian perkotaan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan, mempunyai banyak keuntungan. Nilai kehadiran pertanian perkotaan dapat dilihat dari aspek ekonomi, ekologi, sosial, estetika, edukasi, dan wisata.

Keberadaan pertanian dalam masyarakat perkotaan dapat dijadikan sarana untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan sumberdaya alam yang ada di kota dengan menggunakan teknologi tepat guna. 

Selain itu, masyarakat kota yang umumnya sibuk karena bekerja, pertanian perkotaan dapat menjadi media untuk memanfaatkan waktu luang. Mengoptimalkan penggunaan lahan serta memanfaatkan waktu luang untuk beraktivitas dalam pertanian perkotaan akan mendekatkan mereka terhadap akses pangan serta menjaga keberlanjutan lingkungan dengan adanya ruang terbuka hijau. 

Pertanian kota adalah salah satu komponen kunci pembangunan sistem pangan masyarakat yang berkelanjutan dan jika dirancang secara tepat akan dapat mengentaskan permasalahan kerawanan pangan.

Masayarakat miskin Jakarta merupakan warga yang paling rentan terhadap resiko kerawanan pangan. Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah provinsi  DKI Jakarta mengedepankan konsep pertanian perkotaan (urban farming) untuk diterapkan serta disebarluaskan diseluruh daerah di Jakarta. 

Pemrov DKI Jakarta bekerjasama dengan karang tarua, tim penggerak PKK dan tim pelopor petani kota. Balkot Farm adalah konsep urban farming dan pemanfaatan lot yang dirancang terkait dengan desain realisasi instruksi Gubernur DKI No 14 tahun 2018 tentang pelaksanaan pertanian perkotaan. 

Adapun program ini melibatkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik), Dinas Kealutan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP) serta Biro Umum Setda Provinsi DKI. 

Konsep urban farming 4.0 yang dikembangkan Balkot Farm bertujuan untuk memudahkan para petani untuk mengembangkan dan memaksimalkan hasil pertanian mereka dengan memanfaatkan loT sebagai sarana penunjang pertanian. Selain itu konsep ini juga mendapat apresiasi penuh dari Bank DKI. Bank DKI juga gencar memberikan bantuan kepada pelaku-pelaku urban farming.

Salah satu kegiatan pertanian perkotaan adalah bercocok tanam dengan tanaman yang sering dikonsumsi seperti sayur dan buah-buahan. Namun bisa juga dalam bentuk ternak seperti sapi, kambing atau domba. 

Adanya pertanian kota (urban farming) akan menciptakan lingkungan yang sehat karena adanya lingkungan hijau, sehingga mampu mengurangi panas, polusi udara dan resiko banjir serta tanah longsor. 

Adanya pertanian kotajuga akan menciptakan peluang bisnis sperti terciptanya lapangan pekerjaan baru. Bukan hanya itu pertanian kota juga turut menciptakan pemandangan indah sehingga akan menambah nilai estetika kota itu sendiri.

Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk melakukan urban farming. Ruangan yang kita pilih bisa didepan rumah, atap rumah atau diteras rumah.Wadah yang digunakan juga bisa berupa botol, barang-barang bekas seperti ember bekas, ban mobil bekas atau sepatu boot bekas. Media penanaman juga dapat berupa sabut kelapa, kulit kacang sekam padi atau tanah. 

Serta yang paling adalah pengairan atau irigasinya. Dalam praktek urban farming, air hujan sangat penting digunakan sebagai media penyiraman tanaman pertanian perkotaan. 

Air hujan dapat ditampung dahulu dalam sebuah tong, ember atau bak, sehingga saat tidak ada hujan untuk mengairi tanaman secara langsung , maka air yang sudah kita tampung tadi dapat kita manafaatkan untuk penyiraman. 

Dengan menabung terlebih dahulu air hujan juga akan memberikan banyak manfaat diantaranya: kita tidak lagi bersusah payah untuk membeli air sehingga menambah biaya produksi, dapat menghemat air dikarenakan air tidak terbuang percuma saat hujan tiba karena telah ditampung dan selanjutnya akan menjaga ketersediaan air saat musim kemarau tiba sehingga kita tidak bersusah payah lagi memikirkan untuk mencari air.

Adanya pertanian kota (urban farming) ini dapat menjadi solusi kekawatiran terhadap krisis pangan serta mampu membuat masyarakat yang hidup dikota berproduksi atau menghasilkan pangan secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun