Kasus peran pemimpin agama dalam meredakan konflik ini perlu mendapat dukungan dan apresiasi tinggi dari masyarakat. Selain karena hal tersebut akan memberikan tauladan dan preseden yang baik bagi kemungkinan kasus-kasus serupa di kemudian hari, ia juga menunjukkan kedewasaan yang tinggi dari pemimpin agama beserta umatnya dalam mengelola konflik ditengah situasi yang plural. Â
Momen Puasa Ramadhan
Insiden Tolikara bertepatan dengan jatuhnya hari raya Idul Fitri 2015. Selama sebulan penuh sebelumnya, kaum muslim menjalani ibadah Ramadhan dengan berpuasa menahan godaan hawa nafsu terhadap stimulus fisik dan mental secara terukur. Dalam perspektif Psikologi Toleransi Islam, ibadah Ramadhan adalah momen yang baik bagi setiap Muslim untuk dapat belajar dan mengembangkan teknik bertoleransi secara riil. Mengapa demikian? Karena di dalam ibadah puasa, kita tidak saja berlatih untuk mampu menenggang-rasa atas prilaku dan kebiasaan berbeda dari kalangan non-muslim yang tak menjalani ibadah ini, melainkan juga belajar memahami dan menghormati adanya fitrah perbedaan dan keragaman yang diciptakan Allah pada masing-masing manusia. Munculnya peristiwa Tolikara dan sikap kita terhadap insiden tersebut, merupakan tantangan nyata dan cerminan atas prilaku toleransi beragama yang telah kita latih selama bulan Ramadhan lalu.
Penutup
Peristiwa Tolihara meninggalkan sejumlah hikmah kepada kaum Muslim Indonesia. Terlepas bahwa kita perlu bersyukur dengan berakhirnya konflik tersebut, di sisi lain kita juga harus tetap waspada akan dampak dunia cyber yang berpotensi menghadirkan konflik dan radikalisasi agama di situasi yang kini serba terhubung, dekat dan bergerak sangat cepat. Selain itu, kaum muslim tanah air sudah sepatutnya mendukung setiap usaha pemerintah untuk memerangi segala sikap keberagamaan yang ekstrim guna terciptanya masyarakat Muslim Indonesia yang penuh toleransi, moderat dan menghormati keragaman.
Â
Daftar Pustaka:
[3] http://www.satuharapan.com/read-detail/read/menkominfo-netizen-jangan-asal-forward-berita-tolikara
[4] QS. Al-Hujurat : 6