Mohon tunggu...
Tiar Garusu
Tiar Garusu Mohon Tunggu... Penulis - Pemikir

Pembina di Komunitas Literasi Candu Buku, Palu. Pengajar di Al Ikhwan Institute

Selanjutnya

Tutup

Segar

Puasa dan Perilaku Konsumtif

9 April 2022   12:16 Diperbarui: 9 April 2022   12:17 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan utama untuk melakukan konsumsi bukan untuk memaksimalkan kepuasan diri. Hal ini berbanding terbalik dengan perilaku konsumtif yang didasarkan pada nafsu. 

Jika nafsu menjadi motif utama untuk melakukan konsumsi, maka akan timbul di dalam diri kita untuk memperoleh hal itu sebanyak-banyaknya dengan tergesa-gesa, bahkan menghalalkan segala cara, sehingga tak mendatangkan manfaat. Olehnya, itulah salah satu sebab mengapa puasa disyariatkan, selain untuk menghantarkan kepada taqwa bagi yang melaksanakannya kemudian.

Secara sederhana perilaku konsumtif dapat diartikan dengan membeli atau menggunakan barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan. 

Sebagai contoh, ketika waktu berbuka puasa tiba kita cenderung menghidangkan sajian makanan dan minuman secara berlebihan atas dalih karena telah menahan rasa lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini seakan menjadi sebuah fenomena biasa yang terjadi setiap tahun pada saat bulan Ramadhan tiba.

Dengan demikian, melaksanakan ibadah puasa, justeru agar dapat membimbing kita untuk berperilaku sederhana sesuai dengan standar kebutuhan minimum, dan tidak melampaui batas. Sebagaimana firman Allah:

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan".  (QS.Al-Israa' : 26-27).

Sejatinya, bulan Ramadhan harus kita jadikan sebagai wahana untuk mengasah kepekaan sosial kita. Ketiadaan rasa empati terhadap sesama yang kekurangan akan menjadikan kita sebagai manusia yang suka berlebih-lebihan dan rakus dalam melakukan konsumsi. 

Melalui ibadah puasa Ramadhan ini kita diingatkan kembali oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bahwa kita merupakan makhluk sosial yang memiliki tanggung jawab untuk membangun dan menebar kepedulian pada sesama. Sebab dengan bersedekah, menjadi salah satu ibadah yang utama untuk dilakukan di bulan Ramadhan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun