Pada dasarnya pemilu adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka ragam mulai dari presiden, wakil rakyat diberbagai tingkat pemerintahan sampai kepala desa. Guna menyuarakan dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Orang yang memiliki hak untuk memilih diantaranya yaitu yang sudah berusia minimal 17 tahun, bukan anggota TNI/POLRI, tidak terganggu jiwanya dan sebagainya. Setiap orang yang memiliki hak memilih maka ia harus mempertanggung jawabkan apa yang telah dipilihnya. Dengan memilih calon pemimpin maka kita harus siap dengan segala tindakan yang pemimpin lakukan ketika mereka menjabat sebagai pemimpin nanti.
Akhir-akhir ini pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta menjadi sorotan masyarakat. Dimana pada tanggal 15 Februari 2017 nanti masyarakat Jakarta akan menentukan siapa yang akan  menjadi orang pertama di DKI. Dimana sampai saat ini belum ada kandidat yang telah ditetapkan KPUD. Lantas, siapakah yang akan menjadi orang pertama di DKI selanjutnya? Berbagai calon terus bermunculan diantaranya yaitu Yusril Ihza Mahendra, Basuki Tjahja Purnama, dan masih banyak yang lainnya.
Yusril Ihza Mahendra merupakan politisi dari Partai Politik Bulan Bintang dan juga seorang pakar hukum ia juga pernah menjadi menteri hukum dan perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia mengaku yakin dapat mengalahkan lawan terkuatnya yaitu Basuki Tjahja Purnama di pilgub DKI nanti.
Selanjutnya yaitu Basuki Tjahja Purnama yang sering di panggil Ahok ia merupakan gubernur DKI Jakarta yang sekarang, yang juga ingin mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta selanjutnya. Ia berharap dapat melanjutkan program-program  kerjanya lagi. Dukungan terhadapnya terus mengalir, namun banyak juga yang membencinya salah satunya yaitu musisi kondang Ahmad Dhani, ia menganggap bahwa Ahok itu kacang yang lupa akan kulitnya.
Berbagai persoalan yang ada di dalam pemilihan gubernur DKI 2017 ini salah satunya yaitu isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) terhadap calon gubernur DKI 2017. “efek isu agama dan etnik terhadap elektabilitas terlihat signifikan. Isu agama dan etnis ini terlihat terutama bila yang bersaing Ahok vs Yusril", Kata survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam  keterangannya pada saat melakukan survei pada tanggal 24-29 Juni 2016.
Dibalik itu semua yang menjadi pemimpin ialah orang yang lebih mementingkan kehidupan rakyatnya bukan saja kehidupan  politiknya. Ia juga harus mempunyai sifat dan sikap yang jujur, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan tidak mudah takut dalam bertindak. Serta pemerintah harus mewujudkan pemilu yang bersifat  bebas aktif, serta adil. Karena pada dasarnya masyarakat mempunyai harapan yg besar terhadap pemimpin yang terpilih tersebut. Pemerintah juga di harapkan dapat mengantisipasi kecurangan yang sering terjadi di dalam pemilu.
Kesimpulannya kita sebagai masyarakat harus lebih cerdas dan lebih kritis dalam menjalankan hak kita untuk memilih pemimpin yang baik. Dimana pilihan masyarakatlah yang akan menentukan nasib bangsa selanjutnya.
Â
Â
Nama                 : Tiara Yuniar
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 07031181621195
Kelas                  : A (Indralaya)
Jurusan               : Ilmu Komunikasi
Fakultas. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Mata kuliah            : Pengantar Ilmu Politik
Dosen pembimbing     : Nur Aslamiah Supli,BIAM,M.Sc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H