Mohon tunggu...
Tiara Wulan Neswari
Tiara Wulan Neswari Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Transaksi Keuangan

IR grads

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerapan Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer serta Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Era Society 5/0

10 Juli 2024   22:24 Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:30 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan dan potensi ancaman terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah menghadapi era Revolusi Industri 4.0, tantangan baru muncul dengan kehadiran Society 5.0, yang merupakan konsep teknologi masyarakat yang berpusat pada manusia dan berkolaborasi dengan teknologi (Internet of Things dan Artificial Intelligence) untuk menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata. Dampak baru dari perkembangan era ini diantaranya adalah perubahan tatanan sosial masyarakat, dimana manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya teknologi, pendidikan yang lebih interaktif dengan konsep virtual, persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif dan kompleks, serta hilangnya kesenjangan regional, usia, dan jenis kelamin. Society 5.0 dapat membuat  ketergantungan berlebih terhadap teknologi sehingga membuat generasi manusia yang malas dan mental generasi muda yang mudah bosan karena efek serba 'instanisasi' dan 'otomatisasi'.


Walaupun era Society 5.0 di Indonesia belum sepenuhnya berkembang, dampak yang ditimbulkan dari Society 5.0 sudah dapat diprediksi dan dapat berkembang menjadi ancaman. Ancaman merupakan sebuah kondisi, tindakan, potensi, baik alamiah atau hasil suatu rekayasa, berbentuk fisik atau non fisik, berasal dari dalam atau luar negeri, secara langsung atau tidak langsung diperkirakan atau diduga atau yang sudah nyata dapat membahayakan tatanan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Dalam menghadapi potensi ancaman, pemahaman akan wawasan kebangsaan harus dimantapkan. Tidak hanya mengenai isu yang telah lalu dan isu saat ini, namun juga terhadap potensi isu yang akan datang seperti perkembangan Society 5.0. Wawasan kebangsaan sendiri adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat aman, adil, makmur, dan sejahtera.


Pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan perlu diimbangi dengan kewaspadaan dini yang memberikan daya tangkal dari segala potensi ancaman menjadi sebuah ancaman, juga tantangan, hambatan dan gangguan dengan meningkatkan pendeteksian dan pencegahan dini. Selain itu, kita juga perlu mengingat jati diri bangsa sebagai sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang terwujud dalam Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila, serta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.


Penerapan Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer serta Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Era Society 5.0 dapat meningkatkan waspada diri sedini mungkin terhadap potensi ancaman, dalam hal ini
akan mengurangi potensi ancaman, sehingga Society 5.0 tersebut tidak berkembang menjadi sebuah ancaman dan memecah persatuan dan kesatuan. Dalam menghadapi tantangan era Society 5.0, pengaktualisasian Bela Negara dapat dilakukan melalui pengabdian sesuai profesi masing-masing. Seperti contohnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman, serta selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan menjadi pionir pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan nasional, serta selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Perkembangan era Society 5.0 telah membuktikan bahwa ASN perlu mengenali dan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis serta memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi faktor yang sekiranya berpengaruh. Era baru ini termasuk dalam suatu perubahan global yang ditandai dengan hancurnya batas suatu bangsa yang dapat mengubah cara pandang individu tentang tatanan berbangsa dan bernegara termasuk wawasan kebangsaan. Dalam menghadapi fenomena tersebut, ASN perlu membenahi diri dengan segala kemampuannya serta mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal insani (manusia), yang terbagi menjadi modal intektual, modal emosional, modal sosial, modal ketabahan, modal etika/moral, dan modal kesehatan fisik.


Jika berbicara mengenai perubahan lingkungan, perlu dipahami bahwa globalisasi adalah isu yang tidak terhindarkan. Selain itu, isu-isu seperti terorisme dan radikalisme, narkoba, pencucian uang, kejahatan saiber, serta proxy war juga perlu mendapat atensi. Masing-masing jenis isu memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari perspektif urgensi atau waktu, maupun analisis dan strategi dalam menanganinya. Dalam menganalisis sebuah isu, dapat dilakukan dengan menggunakan Teknik Tapisan Isu dan Teknik Analisis Isu melalui analisis secara mendalam dengan menggunakan sistem berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, dan analisis kesenjangan. Menghadapi isu-isu yang muncul karena adanya perubahan strategis, dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.


Dalam melakukan bela negara, insan tersebut harus dalam keadaan siap siaga secara fisik, mental, maupun sosial. Kesiapsiagaan bela negara ditujukan dengan memiliki kemampuan awal bela negara secara fisik dan non fisik yang diwujudkan dengan kesiapsiagaan jasamani dan mental, etika  dan etiket, moral, serta kearifan lokal. Selain pentingnya kesehatan fisik dan jasmani, kesehatan mental juga berperan dalam kesiapsiagaan bela negara. Kesehatan mental adalah kendali diri yang bagus. Dengan kesehatan mental, seorang ASN dapat menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik dan mampu menghadapai serta memecahkan masalah-masalah dengan penuh keyakinan diri dan adaptif terhadap perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun