pembunuhan terhadap seorang anak berusia 11 tahun karena berpikir bisa menjual organ tubuh korban, kedua pelaku masih berusia 17 tahun dan juga 14 tahun. Lalu bagaimana analisis Psikolog mengenai kriminalitas yang dilakukan oleh anak di bawah umur ini ya?
2 Remaja di Makassar diduga melakukanMenurut Merry Pilia Elizabeth (Psikolog) kemajuan teknologi sangat berpengaruh karena anak-anak ini memiliki kesempatan untuk belajar secara otodidak dan itu mempermudah mereka untuk belajar lewat medsos, mereka juga bisa belajar lewat lingkungan real dan virtual. Lalu kebutuhan dan tuntutan itu juga makin tinggi, jadi mereka terpikirkan juga untuk melakukan pembunuhan ini untuk menambah penghasilan yang sifatnya kearah kemandirian finansial.
Kalau menurut saya, tahap perkembangan usia-usia remaja itu adalah usia di mana secara internal mereka mencari sensasi ada dorongan mengambil resiko tanpa mempunyai kemampuan yang cukup matang untuk mengelola konsekuensi dari resiko yang mereka ambil. Namun, kalau secara lingkungannya itu bisa jadi karena adanya segi pendidikannya yang tidak dikondisikan, tidak di didik secara spiritual ataupun moralnya tidak diajarkan sejak dini, maka itu akan memperkuat kemungkinan penguatan perilaku agresif yang terbentuk.
Kalau dilihat secara global, maka ini tanggung jawab kita semua. Karena anak-anak itu masih sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi ketika anak itu sudah beranjak remaja dan dia menuju ke arah dewasa dia mulai mengenal lingkungan sekitarnya, yang artinya komunitasnya menjadi lebih luas. Dan kita juga perlu melihat apakah sistem pendidikan kita memang sudah mengutamakan moral atau masih terlalu fokus pada perkembangan kognitif saja. Kognitif memang diperlukan untuk bisa menganalisis apa yang mereka lakukan itu akan berdampak apa untuk diri sendiri dan orang lain, tetapi moral juga tidak kalah penting untuk pembentukan karakter yang positif supaya mereka tidak perlu mencari pengakuan dari orang lain terhadap eksistensinya.
Kominfo sebenarnya sudah ada usaha untuk melakukan gerakan-gerakan menutup dan membatasi situs-situs yang berbahaya untuk perkembangan pada karakter anak-anak. Tetapi, anak-anak ini juga secara kognitif cepat sekali untuk maju, Sesuatu yang dikunci makin mereka akan mencari cara bagaimana cara membuka nya.
Kebanyakan kasus-kasus kriminal seperti ini berawal dari lingkungan keluarga yang kurang mencukupi kebutuhan dari anak. Jadi artinya kebutuhan afeksi, kebutuhan pemenuhan emosi secara positif. Apresiasi secara positif itu belum terpenuhi dengan cukup, jadi bentuk komunitasnya hanya sebatas pada transaksional sehingga anak tidak terlalu terpelihara. Makanya dari orangtua nya harus memikirkan bagaimana cara membangun komunikasi yang lebih empatik dan lebih positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H