Lalu bagaimana Islam dapat mendorong kebudayaan?. Dasar ajaran Islam yang mendorong terbitnya kebudayaan:
- Â Islam menghormati akal manusia dan menggunakan akalnya untuk memeriksa dan memikirkan keadaan alam disekitarnya. Hal ini dapat dipahami dalam Q.S.Al-Imran ayat 190-191.
- Â Agama islam mewajibkan kepada pemeluknya untuk mencari dan menuntut Ilmu. Hal ini dapat dipahami dalam Q.S.Al-Mujadilah ayat 11.
- Agama Islam melarang manusia untuk bertaqlid buta, yang dimaksudkan disini ialah menerima sesuatu tanpa diperiksa terlebih dahulu asal muasalnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra ayat 36.
- Agama Islam juga mendorong dan menggalakkan para pemeluknya untuk terus menggali hal-hal yang baru atau mengadakan barang yang belum ada, merintis jalan yang belum pernah ditempuh dengan membuat inisiatif dalam hal keduniaan dan menebar kebermanfaatan kepada orang banyak.
- Â Agama Islam menganjurkan para pemeluknya untuk meninggalkan kampung halamannya, agar dapat menjalin silaturrahmi dengan bangsa atau kelompok dan agama lain, saling bertukar pikiran, pengetahuan, dan pandangan.
- Â Agama Islam menyuruh pemeluknya untuk memeriksa dan menerima kebenaran dari mana dan dari siapa pun datangnya. Dengan catatan harus melalui proses saringan sehingga ide, gagasan, teori yang didapat sesuai dengan ajaran Islam.
Sebenarnya masih banyak ajaran-ajaran Allah dan Rasul yang dapat mendorong lahirnya kebudayaan, tetapi dari ke-6 point tersebut sudah dapat dipahami bahwa ajaran agama Islam memang benar-benar mendorong para pemeluknya dan atau menyuruh mereka untuk menciptakan kebudayaan dalam berbagai seginya. Dengan demikian, pemahaman ini dapat dijadikan pembelajaran untuk kita supaya dapat memulai untuk meletakkan ajaran Islam dalam keseharian kita, kitapun dapat membangun Kebudayaan Islam yang tentunya berasaskan ajaran Islam.
Daftar Pustaka
Al-Faruqi, Ismail R. Islam dan Kebudayaan. s.l. : Mizan.
Antara Islam dan Budaya. Badrudin. 2014. 1, Yogyakarta : uin.suka, 2014, Vol. 1. 978-602-70288-5-2.
Kebudayaan Dalam Islam: Mencari Makna dan Hakekat . Mustofa. 2017. 2, s.l. : Tamaddun,
2017, Vol. 5.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H