Mohon tunggu...
Tiara Trisna Putri
Tiara Trisna Putri Mohon Tunggu... -

1997. Psychology UNJ '14. I write what i'm thinking of

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjadi Harapan untuk Orang Lain

26 Januari 2016   10:00 Diperbarui: 14 Februari 2016   12:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari H pertunjukkan, usaha Mia sangat terbayarkan. Antusiasme penonton dan masyarakat cukup tinggi karena pertunjukkan teater Mia menghadirkan beberapa pemain teater yang professional dan terkenal serta jalan cerita yang menarik. Saat Mia naik ke panggung untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan speech singkat, dia melihat ke arah bangku penonton dan pandangannya mulai fokus ke seseorang berkursi roda yang sedang melambaikan tangannya. Ya, David datang! Mia pun sangat terkejut dan tak sadar air matanya telah mengalir di pipinya. Setelah itu, Mia turun panggung dan David segera memutar roda kursi rodanya untuk menghampiri Mia. David dan Mia saling berpelukan dan menangis satu sama lain dan mereka sangat senang karena cita-cita mereka sama-sama terwujud. David dapat melalui pengobatannya dengan lancar dan pertunjukkan Mia pun juga berhasil dilaksanakan.

Setelah pertunjukkan teater Mia berakhir, Mia dan David memutuskan untuk saling mendukung dalam menjalani pengobatan mereka masing-masing. Dan karena kekuatan saling mendukung itulah, hari demi hari kondisi kesehatan mereka semakin membaik dan akhirnya mereka bisa survive dari penyakit kanker mereka. David yang telah lama menaruh hati kepada Mia, akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan Mia. Gayung bersambut, Mia tentu saja menerima cintanya. Dan akhirnya David dan Mia menikah dan menjalani hidup yang bahagia. David dan Mia akhirnya dikenal sebagai survivor couple dan karena mereka sama-sama menyukai perfilman dan hal-hal yang berkaitan dengan akting dan teater, akhirnya mereka memutuskan untuk memfilmkan kisah nyata mereka.

Bagi kalian yang mempunyai hobi menulis, tidak ada salahnya mengikuti lomba blog yang diadakan oleh Uplek.com dan I Am Hope The Movie untuk menulis ending film I Am Hope versi kita sendiri. Aku lebih menyukai ending film yang menyenangkan, jadi aku membuat David dan Mia sama-sama bahagia di akhir cerita ini karena perjuangan mereka yang pantang mundur dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Disini, aku ingin menunjukkan bahwa tak ada yang tak mungkin untuk menjadi seorang survivor dari penyakit kanker. Selama kita memiliki harapan yang besar dan berusaha semaksimal mungkin untuk sembuh, kemungkinan untuk survive pasti ada. Dan jadilah pembawa harapan dan kebahagiaan untuk orang lain, karena hal itu juga dapat berefek positif untuk diri kita dalam menjalani aktivitas dan menghadapi permasalahan yang kita hadapi di keseharian kita.   

Jadi, mari kita saksikan I Am Hope The Movie

di bioskop kesayangan Anda pada 18 Februari 2016! Selain bisa mendapatkan pesan moral yang inspiratif, kita juga bisa membantu saudara-saudara kita para penderita kanker dengan membeli tiket menonton dan sebuah gelang yang dibuat dari sisa kain designer senior kebanggaan Indonesia, Ghea Panggabean yaitu Kain Pelangi Jumputan, dan Pelangi adalag simbol dari Harapan. Terciptalah Gelang Harapan #BraceletofHOPE yang kemudian menjadi suatu ‘Harapan Besar’ dan Kenyataan karena energi positif dan sambutan dari semua relawan dan ‘Warriors of Hope'(Pejuang Harapan). Gerakkan @gelangharapan berkomitmen untuk terus menyebarkan “Harapan”, berawal khususnya kepada pejuang kanker dan keluarganya, dan di tahun-tahun mendatang “Harapan” di segala aspek dalam Kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun